Jackson Hole Bikin Investor Jiper, IHSG Mulai dari Zona Merah

Putra, CNBC Indonesia
Jumat, 27/08/2021 09:16 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di awal perdagangan dengan depresiasi 0,09% ke level 6.052,82. Selang 10 menit IHSG kembali 0,47% ke level 6.030,67 pada perdagangan Jumat (27/8/21) jelang simposium Jackson Hole oleh petinggi The Fed yang akan dilangsungkan virtual malam nanti.

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 16,4 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 87 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) sebesar Rp 16 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 4 miliar.


Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) yang dilego Rp 5 miliar dan PT Mathari Department Store Tbk (LPPF) yang dijual Rp 3 miliar.

The Fed akan menggelar simposium tahunan Jackson Hole secara virtual.Acara ini menghadirkan para bankir sentral dari seluruh dunia untuk membahas kebijakan moneter masing-masing negara.

Ketua The Fed Jerome Powell akan menyampaikan pidato yang akan disiarkan langsung pada Jumat (27/8/2021) pukul 10.00 pagi waktu AS atau pukul 21:00 WIB. Pidato berjudul "The Economic Outlook" itu diperkirakan menyinggung nasib program pembelian obligasi bulanan senilai US$ 120 miliar yang selama ini dijalankan The Fed.

Investor akan mendengarkan dengan cermat pidato Powell tersebut dan akan memantau kapan The Fed mungkin akan mulai meluncurkan programtaperingtersebut. Namun sejauh ini, mereka memperkirakan bank sentral terkuat dunia tersebut tidak akan terburu-buru.

Ekspektasi tapering di tahun ini kembali meredup setelah Presiden bank sentral AS (The Fed) wilayah Dallas, Robert Kaplan, pada Jumat pekan lalu mengatakan akan mempertimbangkan kembalitaperingdalam waktu dekat jika penyebaran virus corona mengganggu pemulihan ekonomi AS.

Kaplan merupakan salah satu anggota The Fed yang hawkish atau pro pengetatan moneter.

Kini pelaku pasar terbelah, ada yang melihat tapering masih bisa dilakukan di tahun ini, sebagian lagi melihat baru akan dilakukan tahun depan.

"Kami pikir investor akan menunggu untuk mendengar tapering dari Jerome Powell pada hari Jumat, sebelum kembali masuk ke aset-aset berisiko lagi, dan menjual dolar AS," tulis ahli strategi dari ING dalam catatan kepada nasabahnya yang dikutip CNBC International, Selasa (24/8/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dihantui Data-data Ekonomi, IHSG Kehilangan Tenaga Awal Pekan