Lockdown di Mana-mana, Harga Minyak Ambles 1% Lebih

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 August 2021 08:20
Pengendara mengisi BBM di Salah satu SPBU, Kuningan, Jakarta, Minggu (10/2). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pengendara mengisi BBM di Salah satu SPBU, Kuningan, Jakarta, Minggu (10/2). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia turun lumayan dalam pada perdagangan pagi hari ini. Apa penyebabnya?

Pada Jumat (27/8/2021) pukul 07:15 WIB, harga minyak jenis brent tercatat US$ 71,07/barel. Turun 1,63% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet, harganya US$ 67,42/barel. Berkurang 1,38%.

crude

Setidaknya ada dua penyebab anjloknya harga si emas hitam. Satu, perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang masih mencemaskan. Virus corona varian delta, yang jauh lebih menular ketimbang sebelumnya, menebar teror di lebih dari 100 negara.

Lonjakan pasien positif corona membuat berbagai negara kembali memperketat pembatasan sosial. Di Australia, pemerintahan Perdana Menteri Scott Morrison masih memberlakukan lockdown di sejumlah wilayah seperti Negara Bagian New South Wales dan daerah di sekitar ibu kota Sydney.

Demikian juga negara tetangga Australia, Selandia Baru, Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru, menegaskan karantina wilayah alias lockdown diberlakukan untuk menekan penyebaran virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.

"Lockdown memang sangat tricky. Kita masih harus benar-benar waspada," ujar Ardern, sebagaimana diwartakan Reuters.

Lockdown akan membuat mobilitas warga menjadi sangat terbatas, yang berarti menurunkan permintaan bahan bakar minyak (BBM). Ketika lockdown terjadi di banyak tempat, maka permintaan BBM akan berkurang secara masif. Ini yang membuat harga minyak tidak kuat naik.

Sentimen kedua adalah sudah pulihnya fasilitas pengeboran minyak di Meksiko yang sempat lumpuh akibat kebakaran. Kini, sebagian produksi sudah mulai dipulihkan meski belum mencapai kapasitas optimal yaitu 400.000 barel/hari. Saat ini yang berhasil dipulihkan baru sekitar 71.000 barel/hari.

Namun setidaknya sudah ada tambahan pasokan. Dipadukan dengan risiko penurunan permintaan akibat lockdown, maka harga minyak bakal sulit untuk naik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular