
Menteri ESDM: Termasuk RI, Ada 4 Negara Masih Pakai Premium

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut hanya ada empat negara di dunia yang sampai saat ini masih mengkonsumsi bensin dengan nilai oktan (RON) 88 atau Premium. Dari empat negara tersebut, Indonesia menjadi salah satunya.
Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk beralih ke bahan bakar minyak (BBM) dengan RON yang lebih tinggi karena tidak hanya bagus untuk mesin, namun juga lebih ramah lingkungan.
"Masih ada empat negara di dunia masih gunakan Premium. Kita tertinggal dari Vietnam yang sudah Euro 4 dan akan masuk ke Euro 5, Kita masih Euro 2," paparnya dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VII DPR RI, Kamis (26/08/2021).
Menurutnya, teknologi kendaraan ke depan akan terus berkembang di mana teknologi ini menuntut kualitas BBM yang lebih baik. Pihaknya berharap agar ada peralihan konsumsi bensin ke nilai oktan yang lebih tinggi seperti Pertamax.
"Dalam hal ini kami mohon dukungan bagaimana bisa merespons ini dengan baik, outlet penjualan Premium dikurangi pelan-pelan," ucapnya.
Kini masyarakat terlihat mengurangi konsumsi Premium dan beralih ke oktan lebih tinggi seperti Pertalite (RON 90).
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat, serapan Premium selama Januari sampai Juli 2021 masih sangat rendah.
Selama Januari-Juli 2021, konsumsi Premium baru mencapai 2,71 juta kilo liter (kl) atau hanya 27,18% dari kuota tahun ini sebesar 10 juta kl.
Putut Andriatno, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Trading & Commerce Pertamina, mengatakan bahwa penyebab dari rendahnya serapan Premium saat ini adalah karena kesadaran masyarakat yang semakin baik pada penggunaan BBM yang berkualitas, sesuai dengan spesifikasi kendaraannya.
"Saat ini masyarakat sudah mulai sadar dan menggunakan BBM berkualitas atau BBM yang sesuai dengan spec (spesifikasi) kendaraannya," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/08/2021).
Di sisi lain, konsumsi Pertalite di beberapa daerah mengalami peningkatan 1-2%.
"Secara proporsi, produk di daerah-daerah yang sedang melaksanakan program edukasi (tentang manfaat BBM ramah lingkungan) naik 1% sampai dengan 2%," paparnya.
Namun demikian, menurutnya secara volume, konsumsi bensin selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat atau Level 4 ini berdampak pada penurunan konsumsi bensin oleh masyarakat. Dia menyebut, konsumsi bensin selama PPKM mengalami penurunan sekitar 10% dibandingkan dengan hari-hari normal sebelum adanya PPKM.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPH Migas Tunggu Arahan Pemerintah 'Suntik Mati' BBM Premium
