Kompak! Rupiah di Atas Rp 14.400/US$ di Jisdor & Spot

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
26 August 2021 15:43
Warga melintas di depan toko penukaran uang di Kawasan Blok M, Jakarta, Jumat (20/7). di tempat penukaran uang ini dollar ditransaksikan di Rp 14.550. Rupiah melemah 0,31% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin melemah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah sudah berada di atas Rp 14.400/US$ di kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) sejak Rabu kemarin. Hari ini, Kamis (26/8/2021) giliran kurs rupiah di pasar spot yang menyusul.

Rupiah di Jisdor hari ini kembali melemah 0,1% ke Rp 14.423/US$, sementara di pasar spot juga melemah 0,14% di Rp 14.415/US$.

Isu tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terus membuat rupiah tertekan.

Tidak sekedar isu, tetapi The Fed sendiri melalui risalah rapat kebijakan moneter edisi Juli menyatakan jika mayoritas anggota dewan melihat kemungkinan tapering dilakukan tahun ini.

Alhasil, bukan hanya rupiah, mayoritas mata uang utama Asia juga melemah melawan dolar AS. Hingga pukul 15:20 WIB, won Korea Selatan menjadi terburuk dengan pelemahan 0,54%, padahal bank sentral Korea Selatan (BOK) hari ini menaikkan suku bunga acuannya sebesar sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%.

BOK menjadi bank sentral negara maju pertama yang menaikkan suku bunga di saat pandemi masih belum selesai.

Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia hari ini.

idr

Besarnya dampak tapering ke perekonomian Indonesia membuat BI bersiap. Bank Indonesia melakukan stress test dengan menyiapkan sejumlah kebijakan, guna memitigasi adanya tekanan potensi di pasar keuangan tanah air. Hal tersebut diungkapkan Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti.

"Ke depan ada risiko rencana kebijakan pengurangan stimulus atau tapering oleh The Fed. Kita sepakat akan melakukan stress test simulasi antisipasi tapering," ujarnya dalam rapat bersama Banggar DPR, Rabu (25/8/2021).

Selain risiko tapering tersebut, stress test yang akan dilakukan oleh BI juga untuk mengantisipasi peningkatan varian Delta Covid-19 yang bisa memicu penurunan kepercayaan para investor.

Pertemuan Jackson Hole di Amerika Serikat besok menjadi perhatian pelaku pasar. Ketua The Fed, Jerome Powell, diperkirakan akan memberikan detail kapan dan bagaimana tapering akan dilakukan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Tertekan, Rupiah Bisa Sentuh Rp 14.800/USD di Q2-2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular