
Simposium Jackson Hole Kian Dekat, Bursa Eropa Dibuka Minus

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (26/8/2021), jelang simposium Jackson Hole yang diprediksi bakal berisi pengumuman pengetatan likuiditas pasar dalam kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Indeks Stoxx 600 dibuka surut 0,3% dengan indeks saham sektor perjalanan dan tamasya menjadi pemberat utamanya setelah terkoreksi 1% di pembukaan. Sebaliknya, indeks saham sektor media menguat 0,3% dipimpin saham konglomerat media Prancis Vivendi yang melesat 3% setelah Universal Music memperkirakan pertumbuhan pendapatan dan dividen.
Setengah jam kemudian, indeks berisi 600 saham unggulan Eropa ini turun 1,7 poin (-0,36%) ke 470,14. Indeks FTSE Inggris drop 31,45 poin (-0,44%) ke 7.118,67, CAC Prancis tertekan 13,7 poin (-0,21%) menjadi 6.662,81 dan DAX Jerman anjlok 73,85 poin (-0,47%) ke 15.786,81.
Fokus investor global pekan ini masih berpusar pada Jackson Hole, simposium tahunan The Fed yang akan berlangsung Kamis dan Jumat. Acara ini menghadirkan para bankir sentral dari seluruh dunia untuk membahas kebijakan moneter masing-masing negara.
Ketua The Fed Jerome Powell akan menyampaikan pidato yang akan disiarkan langsung pada Jumat (27/8/2021) pukul 10.00 pagi waktu AS atau pukul 21:00 WIB. Pidato berjudul "The Economic Outlook" itu diperkirakan menyinggung nasib program pembelian obligasi bulanan senilai US$ 120 miliar yang selama ini dijalankan The Fed.
Investor akan mendengarkan dengan cermat pidato Powell tersebut dan akan memantau kapan The Fed mungkin akan mulai meluncurkan program tapering tersebut. Namun sejauh ini, mereka memperkirakan bank sentral terkuat dunia tersebut tidak akan terburu-buru.
Bursa Asia Pasifik juga melemah dipimpin indeks saham China, merespons keputusan Bank of Korea menaikkan suku bunga acuannya menjadi 0,75%, dari posisi terendahnya 0,5%. Ini menjadi kenaikan pertama dalam nyaris 3 tahun terakhir. Kontrak berjangka (futures) indeks saham AS melemah setelah indeks S&P 500 kemarin menyentuh level tertinggi baru.
Di Eropa, kepala ekonom bank sentral kawasan tersebut (European Central Bank/ECB) Philip Lane mengatakan bahwa dampak ekonomi dari penyebaran virus Covid-19 varian delta bakal terbatas di zone euro, sehingga masih menopang pemulihan sepanjang tahun 2022.
Dari kabar korporasi, Wall Street Journal memberitakan unit usaha Deutsche Bank, yakni DWS Group, sedang diinvestigasi oleh regulator AS menyusul dugaan pengelabuan kriteria investasi berkelanjutan mereka.
Data ekonomi yang dicermati pasar di antaranya indeks sentimen konsumen Jerman per September versi GfK yang dilaporkan anjlok menjadi -1,2 poin dari posisi Agustus -0,4 poin, atau lebih buruk dari proyeksi Reuters sebesar -0,7 poin. Adapun indeks keyakinan bisnis Prancis per Agustus dilaporkan stabil di level 110, dari sebelumnya sebesar 113 pada Juli.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan