Naik Lagi, Batu Bara Dekati Rekor Tertinggi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 August 2021 09:15
An undated handout photo of Whitehaven Coal's Tarrawonga coal mine in Boggabri, New South Wales, Australia.   Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS   ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES
Foto: Tambang batubara Tarrawonga Whitehaven Coal di Boggabri, New South Wales, Australia. (Whitehaven Coal Ltd/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara bangkit setelah mengalami koreksi akibat aksi ambil untung (profit taking). Harga si batu hitam makin nyaman di atas US$ 160/ton.

Harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 166,3/ton. Melesat 1,4% dari hari sebelumnya.

coal

Peningkatan permintaan masih menjadi penyebab kenaikan harga batu bara. Di Eropa, pembangkitan listrik bertenaga batu bara di Jerman pada pekan lalu melesat 28,3% dibandingkan pekan sebelumnya. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tumbuh 8,9%.

Pembangkitan listrik dengan btu bara masih lebih murah ketimbang gas alam. Pada 23 Agustus 2021, harga pembangkitan listrik dengan gas alam di Eropa adalah EUR 42,1/MWh sementara batu bara hanya EUR 37,91/MWh.

"Selama harga gas masih lebih mahal, maka batu bara menjadi menarik," sebut Toby Hassall, Analis Refinitiv, dalam risetnya.

Selain itu, ada faktor keketatan pasokan karena sejumlah perusahaan batu bara Indonesia masih diganjar sanksi larangan ekspor. Padahal Indonesia adalah negara eksportir batu bara terbesar dunia.


(aji/aji) Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular