Ternyata Ada yang Bikin Erick Thohir Kecewa di BUMN, Apa yah?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
Rabu, 25/08/2021 09:58 WIB
Foto: Keterangan pers menteri terkait ratas mengenai pinjaman kredit usaha rakyat pertanian, Senin (26/7/2021). Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut penempatan direksi BUMN dari kalangan muda dan perempuan hingga saat ini masih belum mencapai target yang ditetapkan di tahun ini.

Hal ini ditujukan untuk memastikan kepemimpinan dan kesetaraan tetap terjadi di perusahaan-perusahaan pelat merah.

Dia menyebut pemilihan pemimpin itu menjadi tonggak untuk korporasi karena akan berdampak kepada perkembangan korporasi ke arah yang lebih baik. Namun, sayangnya di tengah tenggat waktu tahun ini yang sudah mendekati penghujung, target yang sudah ditetapkan ini masih belum tercapai.


"Saya ga segan-segan mengulang, mengingatkan bahwa kita ada target tahun ini. Kepemimpinan muda harus 5%, laporan terakhir baru 4%. Kesetaraan gender laporan terakhir 12%, dulu 14% ternyata baru 12%," kata Erick dalam acara Merdeka Berkarya Berkontribusi untuk Indonesia, Rabu (25/8/2021).

Namun demikian, meski belum mencapai target ini, Erick menegaskan bahwa penempatan direksi ini tidak hanya sekedar untuk mencapai target. Namun juga harus berbasis kapabilitas yang harus disepakati bersama.

Sebab jika salah menempatkan orang, maka akan berdampak pada target-target pencapaian BUMN yang tinggi setiap tahunnya.

Dia mencontohkan, hingga 2023 saja BUMN memiliki 88 target yang harus dicapai, mulai dari pembentukan sumber daya manusia melalui beasiswa, lingkungan dan keberpihakan kepada UMKM.

"Apalagi ini kondisi berat akibat Covid-19 ini benar-benar luar biasa. Kalau dulu di krisis 98 di mana UMKM menjadi tulang punggung, tetapi hari ini tulang punggungnya kena. Data-data terlihat jadi di mana-mana Himbara tau. Tabungan makin tinggi berarti yang besar makin besar, yang kecil makin kecil," ungkapnya.

Untuk itu, BUMN sebagai lokomotif pembangunan ekonomi sudah seharusnya memastikan bahwa perusahaan tetap sustain di tengah pandemi yang saat ini masih terus berlangsung. Sebab, pendapatan negara banyak berkurang sehingga peran BUMN sangat penting.

"Toh, kita percaya program-program yang dilakukan oleh negara kita saat ini sangat terlihat hasilnya di bawah maka harus diperbaiki. Nah, tapi inilah yang saya mau kepemimpinan transformasi di perusahaan-perusahaan BUMN harus terjadi. Karena inilah harus dipaksa, momentumnya ada, bukan sesuatu yang terjadi," katanya.


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Raih Laba Rp 23,64 Triliun, Telkom Bisa Setor Dividen Jumbo