Balas Dendam! Usai Anjlok, Harga Batu Bara Melesat 1% Lebih

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 August 2021 08:30
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara kembali setelah sempat terpuruk. Harga si batu hitam makin mantap berada di atas US$ 160/ton.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 164. Melonjak 1,08% dibandingkan hari sebelumnya.

Harga komoditas ini berhasil naik selama dua hari perdagangan beruntun. Dalam dua hari tersebut, kenaikan harga mencapai 2,66%.

Sebelumnya, harga batu bara sempat anjlok 4,63% dalam dua hari. Penyebabnya adalah aksi ambil untung (profit taking) karena pada 16 Agutus 2021 harga sempat berada di US$ 169.75/ton, rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.

Kini, investor kembali melirik kontrak batu bara yang sudah murah. Aksi jual berubah menjadi aksi borong sehingga mengatrol harga.

coal

Halaman Selanjutnya --> Ini yang Bikin Batu Bara Tetap 'Seksi'

Toby Hassall, Analis Refinitiv, menilai setidaknya ada dua faktor yang membuat harga batu bara bisa tetap dalam tren bullish. Pertama adalah tingginya permintaan, terutama di China.

Bulan lalu, impor batu bara Negeri Tirai Bambu mencapai 30,18 juta ton. Melonjak 15,6% dibandingkan Juli 2020 (year-on-year/yoy).

Kebutuhan batu bara di China meningkat seiring pertumbuhan penggunaan listrik. Pada Juli 2021, pembangkitan listrik di China tumbuh 12,7% dibandingkan Juli 2019. Artinya, kebutuhan listrik sudah berada di atas kondisi sebelum pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Dalam dua tahun terakhir, pembangkitan listrik rata-rata tumbuh 5,8% setiap tahunnya.

Kedua adalah tingginya harga gas alam. Dalam sepekan terakhir, harga gas alam naik 2,45%.

Ini membuat batu bara menjadi menarik sebagai sumber energi primer pembangkit listrik karena harganya lebih murah. DI Eropa, biaya pembangkitan listrik berbahan bakar gas alam adalah EUR 47,75/MWh pada 16 Agustus 2021. Pada saat yang sama, biaya pembangkitan berbahan bakar batu bara hanya EUR 40,24/MWh.

"Saat biaya pembangkitan listrik dengan gas alam lebih mahal, batu bara menjadi lebih kompetitif. Ini akan meningkatkan permintaan terhadap batu bara," tulis Hassall dalam risetnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular