Perbesar Peluang Rebound, Bursa Eropa Menguat di Pembukaan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
23 August 2021 14:58
A monitor is pictured for the official share trading Siemens Healthineers start following an initial public offering  (IPO) at the trading floor of Frankfurt’s stock exchange in Frankfurt Germany, March 16, 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada pembukaan perdagangan Senin (23/8/2021), membuka peluang penguatan kembali (rebound) setelah koreksi pada pekan lalu.

Indeks Stoxx 600 dibuka menguat 0,7% dengan indeks saham sektor otomotif melesat 1,5% dan memimpin penguatan seluruh indeks saham sektoral yang juga bergerak di teritori positif.

Selang 30 menit kemudian, reli indeks Stoxx 600 menjadi 1,58 poin (+0,34%) ke 470,38. Indeks DAX Jerman tumbuh 18,2 poin (+0,12%) ke 15.826,23. Indeks CAC Prancis bertambah 34,7 poin (+0,52%) menjadi 6.660,82. Namun, FTSE Inggris naik 24,25 poin (+0,34%) ke 7.112,15.

Pelaku pasar memantau rilis data inflasi Inggris per Juli yang menunjukkan penurunan hingga 2%. Ekonom memperkirakan bahwa ada problem sesaat di tengah tren yang sebenarnya masih meninggi beberapa bulan ke depan. Setelah ini, inflasi zona Euro per Juli akan menyusul diumumkan.

Mayoritas bursa saham di kawasan Asia Pasifik juga menguat, dengan rebound terjadi pada bursa Hong Kong. Sementara itu, kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) menguat setelah sempat bergerak volatil pekan lalu.

Pelaku pasar memantau arah kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan melakukan pengurangan pembelian obligasi (tapering) yang selama ini dilakukannya untuk memacu perputaran uang dengan cara membanjiri pasar dengan likuiditas.

Bursa Eropa pekan lalu mencetak koreksi mingguan terburuk sejak Februari, setelah pelaku pasar memantau kebijakan moneter global, penyebaran virus Covid-19 varian delta dan kebijakan baru pemerintah China untuk memperketat pengawasan perusahaan digital.

Di sisi lain, Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) zona euro dan Inggris per Agustus akan dirilis, yang akan memberikan gambaran mengenai laju pemulihan di kawasan tersebut.

Dari kabar korporasi, rencana Nvidia Corp untuk mengakuisisi desainer chip komputer asal Inggris ARM senilai US$ 40 miliar saat ini tergantung setelah pengawas persaingan usaha di Inggris menilai transaksi tersebut perlu diinvestigasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular