Cek Gan! Ini Proyeksi Harga Emas Dunia Pekan Ini, Masih Ngeri

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 August 2021 06:10
emas
Foto: REUTERS/Issei Kato

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia masih diprediksi tertekan pada pekan ini (23-27 Agustus) setelah pada perdagangan pekan lalu harga emas juga global cenderung stagnan.

Sepanjang pekan lalu, harga emas dunia di pasar spot memang stagnan alias cuma tipis 0,09% secara point-to-point. Mengawali pekan di US$ 1.779,15/troy ons, harga emas kemudian finis di US$ 1.780,87/troy ons.

Kenaikan harga emas sangat terbatas karena mata uang dolar Amerika Serikat (AS) sedang perkasa. Dalam sepekan terakhir, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 1,02%.

Harga emas dan dolar AS memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS perkasa, harga emas terkoreksi dan demikian pula sebaliknya.

Ini karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Ketika mata uang Negeri Stars and Stripes menguat, maka emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas jadi turun, harga pun mengikuti.

Proyeksi Harga Emas 21 Agustus 2021, ReutersFoto: Proyeksi Harga Emas 21 Agustus 2021, Reuters
Proyeksi Harga Emas 21 Agustus 2021, Reuters

Outlook

Untuk pekan ini, Refinitiv memperkirakan titik support (batas tahanan bawah) harga emas berada di US$ 1.759/troy ons. Sedangkan titik resistance (batas tananan atas) adalah US$ 1.7986/troy ons.

Sebab itu, dalam jangka waktu Ke depan, harga emas lebih condong menuju penurunan seiring dengan minat investor terhadap emas makin reda.

Refinitiv mencatat posisi beli (long) terhadap kontrak emas pada pekan pertama Agustus 2021 turun lebih dari 50% menjadi 51.013 atau 159 ton. Ini adalah yang terendah sejak April 2021 dan membuat harga emas susah naik.

Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan harga emas akan menguji titik resistance US$ 1.775/troy ons. Penembusan di titik ini akan membuat harga turun lebih lanjut menuju kisaran US$ 1.759-1.769/troy ons.

Data 2, Proyeksi Harga Emas 21 Agustus 2021, ReutersFoto: Data 2, Proyeksi Harga Emas 21 Agustus 2021, Reuters
Data 2, Proyeksi Harga Emas 21 Agustus 2021, Reuters

Sementara titik resistance diperkirakan di US$ 1.795/troy ons. Penembusan di sini bisa membuat harga naik ke US% 1.811/troy ons.

Lebih lanjut, Wang Tao, memperingatkan bahwa kemungkinan penurunan harga emas lebih besar. Saat ini harga emas sedang berada di gelombang C, yang dalam kekuatan penuh bisa membawanya anjlok sampai ke US$ 1.520/troy ons.

Data 3, Proyeksi Harga Emas 21 Agustus 2021, ReutersFoto: Data 3, Proyeksi Harga Emas 21 Agustus 2021, Reuters
Data 3, Proyeksi Harga Emas 21 Agustus 2021, Reuters

NEXT: Cek Harga Emas Antam

Adapun harga emas Logam Mulia yang diproduksi BUMN PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) justru melesat di tengah tren stagnasi emas dunia.

Pada Sabtu lalu (21/8/2021), harga Logam Mulia Antam untuk ukuran 1 gram berada di Rp 948.000/gram, naik Rp 2.000 (0,21%) dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, harga Logam Mulia Antam naik Rp 6.000 (0,64%). Adapun untuk harga emas Antam ukuran 100 gram yang menjadi patokan pasar berada di angka Rp 89,01juta atau Rp 890.120/gram, sementara harga buyback di level Rp 829.000/saham.

Pada periode yang sama, harga emas dunia di pasar spot cuma naik tipis hampir flat di 0,09% setelah ditutup di level US$ 1.780,87/troy ons dari awal pekan US$ 1.779,15/troy ons.

Pergerakan harga emas pekan ini ditentukan oleh rilis notula rapat (minutes of meeting) bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed.

Dalam notula tersebut, para anggota Komite Pengambil Keputusan (Federal Open Market Committee/FOMC) menilai pengurangan pembelian surat berharga (quantitative easing) bisa saja dilakukan tahun ini.

"Ke depan, sebagian besar peserta rapat mencatat bahwa selama pemulihan ekonomi secara luas sesuai dengan ekspektasi mereka. Maka akan tepat untuk melakukan pengurangan nilai pembelian aset di tahun ini," tulis risalah tersebut.

Meski demikian, risalah itu juga menunjukkan 'beberapa' anggota FOMC memilih untuk melakukan tapering (pengurangan pembelian aset oleh bank sentral) di awal tahun depan.

Sebab, The Fed juga menyebut ketidakpastian cukup tinggi akibat lonjakan kasus positif virus corona, terutama dengan penyebaran varian delta.

Franky Nangoy, Senior Market Strategist Fullerton Research, memperkirakan harga emas masih akan bergerak di kisaran US$ 1.760-1.793/troy ons.

Jika titik support (batas bawah) US$ 1.760/troy ons tertembus, maka target berikutnya ada di rentang US$ 1.750-1.737/troy ons.

"Melihat indikator stochastic yang masih terlihat naik, maka ada potensi akan berusaha menuju US$ 1.793-1.800/troy ons. Ketika titik resistance US$ 1.800/troy ons tertembus, maka ada peluang untuk berlanjut hingga ke US$ 1.816-1.827/troy ons," tulis Franky dalam risetnya, dikutip Minggu (22/8).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Degdegan Nih, Apakah Ini Saat yang Tepat Beli Emas?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular