
Mohon Doanya Pemirsa! Rupiah Mulai Dekati Rp 14.500/US$

Bank Indonesia (BI) dalam pengumuman kebijakan moneter kemarin memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan. Langkah ini sesuai dengan ekspektasi pasar.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18-19 Agustus 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%," sebut Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI periode Agustus 2021, Kamis (19/8/2021).
Saat ini, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah menjadi fokus utama MH Thamrin.
Meski mempertahankan suku bunga, BI berkomitmen menjaga kecukupan likuiditas di perekonomian nasional. Ini dilakukan dengan injeksi likuiditas atau quantitative easing.
"Di pasar keuangan, kondisi likuiditas tetap longgar. Bank Indonesia akomodatif dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Perry.
Sementara itu guna meredam dampak tapering, Perry mengungkapkan sudah punya strategi bahkan sudah dilakukan sejak Februari lalu.
"(Tapering) akan menaikkan suku bunga pasar dan yield (imbal hasil) US Treasury Bond. Pada Februari yield sudah naik dan mempengaruhi appetite investor global di negara-negara berkembang, pada akhirnya itu juga mempengaruhi kita," kata Perry dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Agustus 2021.
BI, lanjut Perry, terus berupaya melakukan stabilisasi di pasar, terutama jika terjadi tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Ini dilakukan di pasar valas maupun Surat Berharga Negara (SBN).
"BI sudah melakukan intervensi di pasar spot, DNDF (Domestic Non-Deliverable Forwards). Kemudian investor asing melepas SBN, BI sudah membeli Rp 8,6 triliun dari Rp 11 triliun yang keluar. Kami bersama Kementerian Keuangan mengelola ini agar tetap stabil," jelas Perry.
Selain itu, tambah Perry, BI tetap menjaga daya tarik pasar keuangan Indonesia. Ini dilakukan dengan menjaga selisih yield antara SBN dan obligasi pemerintah di luar negeri, terutama AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
