
Simak 9 Kabar 'Hot' Pasar Saham, Ada Bank Digital hingga KFC!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Tanah Air terkoreksi cukup agresif pada perdagangan Kamis kemarin (19/8) seiring dengan respons negatif pelaku pasar mengenai wacana tapering The Fed pada tahun ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,06% ke level 5.992,32 poin dengan nilai transaksi Rp 14,03 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 312,14 miliar. Bila diakumulasi sejak awal tahun, net buy investor asing sudah mencapai Rp 19,93 triliun.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan menjelang akhir pekan ini, Jumat (20/8/2021):
1.OJK Terbitkan Aturan Bank Digital
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya merilis Peraturan terbaru mengenai Bank Umum pada hari ini, Kamis (19/8/2021). Peraturan bernomor POJK No. 12/POJK.03/2021 ini berisi 19 bab dan 160 pasal.
Salah satu yang diatur dalam POJK bernomor adalah bank digital yang tercantum di Bab IV dalam aturan ini.
OJK membolehkan Bank Digital beroperasi hanya 1 kantor fisik sebagai Kantor Pusat. Berikutnya, Bank Digital boleh beroperasi tanpa kantor fisik atau dapat menggunakan kantor fisik yang terbatas.
Sebagai pembeda dengan bank umum, OJK menetapkan 6 persyaratan bagi bank agar dapat disebut sebagai bank digital. Pertama, memiliki model bisnis dengan penggunaan teknologi yang inovatif dan aman dalam melayani kebutuhan nasabah. Kedua, memiliki kemampuan untuk mengelola model bisnis perbankan digital yang pruden dan berkesinambungan.
Ketiga, memiliki manajemen risiko secara memadai. Keempat, memenuhi aspek tata kelola termasuk pemenuhan Direksi yang mempunyai kompetensi di bidang teknologi informasi dan kompetensi lain sebagaimana dimaksud dalam ketentuan OJK mengenai penilaian kemampuan dan kepatutan.
Adapun syarat kelima dan keenam adalah menjalankan perlindungan terhadap keamanan data nasabah dan memberikan upaya yang kontributif terhadap perkembangan ekosistem keuangan digital dan/atau inklusi keuangan.
2.Bakal Ada Kawasan Baru di Hambalang, Proyeknya Rp 14 T
Emiten yang bergerak dalam bidang real estate, PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN), mengumumkan telah menandatangani perjanjian kerja sama pengembangan lahan Palm Hill Golf Club dengan PT Sentul Golf Utama pada Rabu (18/8/2021).
Perjanjian kerja sama (PKS) ini dibuat dalam rangka mempersiapkan rencana kerja sama pengembangan, pembangunan dan pengelolaan tanah seluas 76 hektare (Ha) yang terletak di Desa Kadumanggu, dan Desa Babakan Madang, Kecamatan Babakan Madang, dan Desa Hambalang, Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan memperkirakan total gross development value (GDV) atas proyek tersebut mencapai Rp 14 triliun, dengan margin laba bersih diperkirakan sebesar 20%- 24%.
3.Laba Pizza Hut Meroket 201%, Omzet Masih Drop
Emiten pengelola restoran waralaba Pizza Hut milik Grup Yum! Brands Inc, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) mencatatkan pertumbuhan laba bersih fantastis atau mencapai 201% menjadi Rp 31,52 miliar pada paruh pertama tahun ini atau per Juni 2021.
Data laporan keuangan mencatat, laba bersih ini naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mana PZZA mencetak laba bersih sebesar Rp 10,47 miliar.
Meskipun laba bersih meningkat drastis, pendapatan perusahaan masih tertekan menjadi Rp 1,69 triliun, menyusut 7,15% dari pendapatan selama 6 bulan pertama tahun lalu yang berada di angka Rp 1,82 triliun.
Penjualan perusahaan terdiri dari penjualan makanan yang turun menjadi total Rp 1,59 triliun dari semula sebesar Rp 1,73 triliun. Penjualan minuman tumbuh tipis dari semula Rp 94,77 miliar, kini meningkat menjadi Rp 95,35 miliar. Sedangkan potongan penjualan turun dari semula Rp 6,98 miliar kini menjadi Rp 3 miliar.
4.Siap IPO, GTS Internasional Milik Humpuss Cari Dana Rp 429 M
Perusahaan distribusi gas alam cari (liquefied natural gas/LNG) milik Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, PT GTS Internasional (GTSI) tahun ini berencana untuk berinvestasi senilai US$ 55 juta atau setara dengan Rp 797,5 miliar (asumsi kurs Rp 14.500/US$).
Investasi ini untuk pembangunan kapal yang menyediakan fasilitas penyimpanan gas terapung atau biasa disebut Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Amurang.
Direktur GTS Internasional Dandun Widodo mengatakan untuk memenuhi pendanaan pembangunan kapal tersebut, perusahaan akan menganggarkan dana hasil penawaran umum (initial public offering/IPO)) dan injeksi modal dari partner bisnis perusahaan dalam bentuk investasi jangka panjang.
"Pembangunan kapal untuk permanent FSRU di Amurang itu diperkirakan sekitar US$ 55 juta. Salah satu proceed yang kita dapatkan adalah untuk membantu pembangunan itu dari sisi equity," kata Dandun dalam konferensi pers penawaran umum saham, Kamis (19/8/2021).
5.Jual Saham Hasil Buyback, Harum Bakal Kantongi Rp 700 M
Emiten pertambangan batu bara yang dimiliki keluarga konglomerat Kiki Barki melalui PT Karunia Bara Perkasa (KBP), PT Harum Energi Tbk (HRUM), mengumumkan akan menjual sebagian saham treasuri yang sebelumnya diperoleh dari hasil pembelian kembali (buyback).
Sebelumnya pada 2019, pemegang saham melalui RUPSLB sudah menyetujui pembelian kembali saham perusahaan sebanyak-banyaknya 133,38 juta saham perseroan atau 4,93% dari modal disetor perusahaan.
Sebelum buyback tersebut digelar, HRUM sudah memiliki saham treasury sebanyak 5,07%. Hingga akhir Juli 2021, jumlah saham treasuri yang dimiliki perusahaan adalah sebanyak 177.352.800 saham atau sebesar 6,56% total kepemilikan.
NEXT: Cek Kabar Emiten Lainnya
6.FAST Ubah Susunan Direksi & Komisaris, Ini Daftarnya
PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), emiten pengelola Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui perubahan dewan direksi beserta komisaris perusahaan.
Direktur KFC, Cahyadi Wijaya menjelaskan perubahan ini dilakukan karena salah satu direktur yakni Shivashish Pandey telah mengundurkan diri pada 29 Juni 2021. Selain itu, salah satu Komisaris perusahaan yakni Saptari Hoedaya telah berpulang pada 4 Juli 2021 lalu.
"Kami mengucapkan terima kasih atas tenaga dan pikiran selama menjabat direksi dan komisaris dan memberikan pelunasan atas kepengurusan selama tahun buku 2020," ujar Cahyadi Wijaya saat RUPS.
7.Bayar Utang! Medco Rilis Obligasi Rp 1 T, Cek Jadwal-Kuponnya
Emiten migas milik pengusaha nasional Arifin Panigoro, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), berencana menerbitkan obligasi korporasi dengan jumlah pokok tahap I yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp 1 triliun.
Obligasi Berkelanjutan IV Medco Energi Internasional Tahap I Tahun 2021 ini merupakan serangkaian Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV perseroan dengan target dana yang dihimpun sebesar Rp 5 triliun.
Berdasarkan prospektus yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), obligasi ini diterbitkan dalam dua seri, yakni Seri A dengan tenor selama 36 bulan dan seri B dengan tenor 60 bulan. Namun, jumlah emisi berikut tingkat bunga kupon belum ditetapkan.
Rencananya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini akan digunakan untuk melunasi jumlah terutang atas obligasi perseroan yang akan jatuh tempo di tahun 2022.
8.Booming Harga Batu Bara, Laba ITMG Melompat Lebih 300%
Emiten pertambangan batu bara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM), membukukan laba bersih sebesar US$ 118 juta atau setara dengan Rp 1,71 triliun (kurs Rp 14.500/US$) pada paruh pertama tahun ini.
Laba bersih ini naik signifikan hingga 312% dari periode yang sama tahun sebelumnya dimana laba bersih yang diperoleh perusahaan tecatat di angka US$ 29 juta atau setara dengan Rp 420,5 miliar.
Peningkatan laba bersih ini salah satunya dipicu oleh momentum kenaikan harga batu bara setelah sebelumnya saat harga batubara sempat mengalami penurunan di tahun 2020.
Sepanjang paruh pertama 2021, perusahaan mencatat perolehan rata-rata harga batu bara sebesar USD 74,7 per ton, naik 34% dari USD 55,7 per ton di enam bulan awal tahun lalu.
9.Connery Borong Emiten Lippo, Kali Ini Saham MPPA Rp 258 M
Connery Asia Limited melakukan pembelian saham emiten Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) senilai Rp 258 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI yang disampaikan Direktur MPPA, Eddy Harsono Handoko, transaksi pembelian tersebut dilaksanakan pada 6 Agustus 2021.
Connery Asia membeli sebanyak 255.624.100 saham MPPA dengan harga pembelian rata-rata Rp 1.008,15 per saham. Sehingga setelah transaksi ini, kepemilikan saham Connery meningkat menjadi sebanyak 823.971.902 saham dari sebelumnya sebanyak 568.347.802 saham.
"Tujuan transaksi untuk investasi dengan kepemilikan langsung," tulis Direktur MPPA, Eddy Harsono, dikutip Kamis (19/8/2021).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biar Ga Kudet, Baca 7 Kabar Ini Sebelum Cari Cuan
