Jual Saham Hasil Buyback, Harum Bakal Kantongi Rp 700 M

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
19 August 2021 14:08
Kiki Barki
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pertambangan batu bara yang dimiliki keluarga konglomerat Kiki Barki melalui PT Karunia Bara Perkasa (KBP), PT Harum Energi Tbk (HRUM), mengumumkan akan menjual sebagian saham treasuri yang sebelumnya diperoleh dari hasil pembelian kembali (buyback).

Sebelumnya pada 2019, pemegang saham melalui RUPSLB sudah menyetujui pembelian kembali saham perusahaan sebanyak-banyaknya 133,38 juta saham perseroan atau 4,93% dari modal disetor perusahaan.

Sebelum buyback tersebut digelar, HRUM sudah memiliki saham treasury sebanyak 5,07%.

Hingga akhir Juli 2021, jumlah saham treasuri yang dimiliki perusahaan adalah sebanyak 177.352.800 saham atau sebesar 6,56% total kepemilikan.

Adapun dalam aksi korporasi kali ini, perusahaan berencana melepas sebanyak-banyaknya 136.982.100 saham treasuiy tersebut, dengan waktu pelaksanaan dijadwalkan akan terjadi dalam setahun ke depan, antara tanggal 1 September 2021 hingga 31 Agustus 2022.

Perusahaan juga telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia sebagai anggota bursa yang akan menjadi pelaksana penjualan saham tersebut.

Jika merujuk pada harga penutupan perdagangan Rabu kemarin (18/8) di pasar modal, yang mana saham HRUM turun 0,96% ke level Rp 5.150 per saham, maka HRUM berpotensi meraih dana segar hasil penjualan saham hingga Rp 705,45 miliar apabila semua saham tersebut berhasil dieksekusi.

Dalam keterangan yang terbit di laman keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan tidak menjelaskan terkait alasan melakukan pelepasan saham treasuri yang sebelumnya telah dibeli kembali.

Pada paruh pertama tahun ini pendapatan HRUM melaporkan pendapatan sebesar US$ 115,72 juta atau setara dengan Rp 1,66 triliun (kurs Rp 14.500/US$), naik 12,85% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 102,55 juta (Rp 1,49 triliun).

Meskipun pendapatan perusahaan naik, laba bersih HRUM malah tercatat menyusut setengahnya atau turun 52,77% dari semula mencapai US$ 21,93 juta (Rp 317,98 miliar) pada semester I-2020, kini terkoreksi menjadi US$ 10,35 juta (Rp 150,07 miliar).

Dalam sepekan saham ini naik 1,98%, selama sebulan terakhir harganya terkoreksi 9,25% dan sejak awal tahun telah tumbuh hingga 72,82%. Kapitalisasi pasar HRUM tercatat sebesar Rp 13,92 triliun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Strategi Harum Energy Manfaatkan Periode Supercycle

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular