Siapa Investor di Balik Biotis Pembuat Vaksin Merah Putih?

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
18 August 2021 16:40
Penyerahan Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) Fasilitas Fill & Finish Vaksin COVID-19 kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia (18/08). Ist
Foto: Penyerahan Sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) Fasilitas Fill & Finish Vaksin COVID-19 kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia (18/08). Ist

Seperti yang telah disebutkan di halaman sebelumnya, selain Pharmally, induk Biotis lainnya adalah perusahaan bioteknologi Harbin Weike Biotechnology Co. Ltd.

Harbin Weike Biotechnology Development Company adalah BUMN yang berada di bawah Harbin Veterinary Research Institute (HVRI), Chinese Academy of Agricultural Sciences (CAAS).

Harbin didirikan pada 1992 dengan fokus di bidang produksi dan distribusi vaksin hewan, produk diagnostik, dan lainnya.

Harbin Weike Biotechnology menjalankan bisnis di China, Indonesia, dan negara-negara lain. Sementara, HVRI adalah lembaga penelitian profesional nasional yang mengkhususkan diri dalam penelitian pengendalian penyakit menular industri peternakan dan unggas.

Sebelumnya, pihak Biotis Pharmaceuticals mengungkapkan, perusahaan akan memproduksi vaksin merah putih mulai paruh pertama tahun depan.

"Target memproduksi vaksin merah putih pada semester 1-2022. Tentu dengan pendampingan pengawasan dari BPOM kami bertekad tak hanya jadi pelopor tapi juga mendorong kemandirian bio farmasi di RI," ujar Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals, Sudirman dalam Konferensi Pers Penyerahan Sertifikat CPOB kepada Biotis secara virtual, Rabu (18/8/2021).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Lukito menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan sertifikat Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB) kepada PT Biotis.

"PT Biotis akan melaksanakan pengembangan dan produksi dari vaksin merah putih. Ini adalah tahap yang penting dalam merespon dan merespon herd immunity," katanya.

"Ke depan betul-betul industri farmasi vaksin akan terus membanggakan," tegasnya.

Selanjutnya, Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof. Fedik Abdul Rantam mengungkapkan tahapan vaksin merah putih. Saat ini, pengembangan vaksin tersebut sudah pada tahap uji pre klinik 1 dan 2.

"Hasilnya yang 1 baik. Termasuk toksisitas dan pendekatan respon imun juga selular dan hasil menjanjikan," pungkasnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular