Harpitnas! IHSG Merosot, tapi Asing Borong Saham Rp 429 M
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada penutupan perdagangan Senin (16/8/2021), setelah pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Indeks saham acuan nasional tersebut ditutup merosot 0,84% ke level 6.087,91 di 'harpitnas' alias hari kejepit mengingat Selasa besok libur Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus.
IHSG sempat ambles hingga 1% pada penutupan perdagangan sesi I hari ini. IHSG pun kembali meninggalkan level psikologis 6.100.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali turun menjadi Rp 11,7 triliun. Terpantau, investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 429 miliar di pasar reguler. Sebanyak 156 saham menguat, 342 saham melemah dan 152 lainnya stagnan.
Investor asing melakukan pembelian bersih di saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebesar Rp 247 miliar. Selain di saham BUKA, asing juga tercatat mengoleksi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 184 miliar.
Sedangkan pembelian bersih (net sell) dilakukan asing di saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang dilepas sebesar Rp 37 miliar dan di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 35 miliar.
Koreksi IHSG terjadi setelah pidato kenegaraan Presiden Jokowi yang digelar pukul 09:15 WIB. Presiden Jokowi memberikan Pidato dalam Rangka HUT ke-76 RI di Gedung MPR/DPR pada hari ini, 16 Agustus 2021.
Selain itu, tekanan juga menimpa bursa Asia-Pasifik, di mana indeks bursa Nikkei Jepang memimpin dengan koreksi sebesar 1,62%. IHSG pun sempat menempat posisi ketiga terburuk pada perdagangan sesi I hari ini.
Sentimen negatif muncul dari faktor pandemi. Meski pencegahan penyebaran pandemi menunjukkan kemajuan, angka kematian di Indonesia menunjukkan pemburukan. Indonesia kini berada di posisi 10 besar negara dengan kematian Covid-19 terburuk, yakni 117.588 korban jiwa.
Data pemerintah menunjukkan rata-rata penambahan kasus nasional 7 hari terakhir sebanyak 26.903, atau lebih rendah dari rata-rata sepekan sebelumnya 32.233 kasus per hari.
Kasus aktif juga turun ke bawah 400.000, dibandingkan puncaknya akhir Juli lalu (570.000). Hanya saja, penambahan kasus di luar Jawa-Bali kini menjadi perhatian.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)