PDB Singapura Meroket 14,7%, Dolarnya Tetap Keok Lawan Rupiah

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Jumat, 13/08/2021 14:15 WIB
Foto: Dollar Singapur (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura kembali melemah melawan rupiah pada perdagangan Jumat (13/8/2021) meski perekonomian Negeri Merlion tumbuh tinggi. Dolar Singapura kini berada di dekat level terendah dalam 6 bulan terakhir.

Meski dalam tren negatif, tetapi pelemahan dolar Singapura tipis-tipis saja. Pada pukul 13:08 WIB, SH$ 1 setara Rp 10.581,14, dolar Singapura melemah 0,06% di pasar spot. Kemarin, pelemahannya juga tidak terlalu besar, 0,15%.

Sejak 3 Agustus lalu, dolar Singapura sudah berada di bawah Rp 10.600/US$.


Kemarin, pemerintah Singapura melaporkan pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2021 melesat 14,7% year-on-year (YoY), lebih tinggi dibandingkan rilis awal 14,2% YoY. Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Selain itu, Kementerian Perdagangan Singapura juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 6% sampai 7%, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 4% sampai 6%.

Tingginya pertumbuhan ekonomi tersebut sebagian besar akibat low base effect, dimana pada kuartal II-2020 perekonomian Singapura nyungsep akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19).

Covid-19 kembali lagi menjadi musuh perekonomian global di tahun ini, termasuk Singapura. Pada 22 Juli lalu, Singapura kembali mengetatkan pembatasan sosial guna meredam penyebaran virus corona.

Pengetatan tersebut sejatinya berlangsung hingga 16 Agustus mendatang, tetapi sejak Selasa pekan ini sudah dilonggarkan kembali.

Pelonggaran pembatasan sosial di antaranya untuk berkumpul dibatasi menjadi maksimal 5 orang, dibandingkan sebelumnya 2 orang saja. Kemudian restoran sudah diizinkan menerima makan ditempat (dine in) maksimal 5 orang, dengan syarat sudah mendapat vaksinasi penuh.

Selain itu, perbatasan internasional juga bisa menerima kedatangan pekerja yang sudah divaksinasi penuh. Dan mulai 20 Agustus mendatang akan mengizinkan wisatawan dari beberapa negara untuk berkunjung, dengan syarat vaksinasi penuh.

Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, mengatakan jumlah penambahan kasus Covid-19 mampu diredam sejak pemberlakuan "lockdown", sementara jumlah warga yang sudah mendapatkan vaksin penuh di pekan ini dilaporkan sebanyak 72%, naik signifikan dibandingkan sebelum "lockdown" sebanyak 40% dari total populasi.

"Kami berhasil mencegah infeksi virus corona yang tidak terkendali, sakit yang para hingga kematian," kata Ong, sebagaimana dilansir CNBC International, Jumat (6/8/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor