Keluar Masuk Zona Merah, Ada Apa dengan Rupiah?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 August 2021 12:33
Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah keluar masuk zona merah hingga pertengahan perdagangan Kamis (12/8/2021). Dolar Amerika Serikat (AS) yang menanti kejelasan tapering (pengurangan pembelian aset oleh bank sentral AS) menjadi penyebab pergerakan tersebut.

Melansir data dari Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,07% kemudian bertambah menjadi 0,17% di Rp 14.355/US$. Level tersebut menjadi yang terkuat pada hari ini.

Rupiah setelahnya berbalik melemah 0,1% ke Rp 14.395/US$, sebelum keluar masuk zona merah. Pada pukul 12:00 WIB, rupiah berada di RP 14.390/US$, melemah tipis 0,07% di pasar spot.

Di sisa perdagangan hari in, rupiah masih akan keluar masuk zona merah sebab melihat pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang sedikit lebih lemah siang ini ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi.

PeriodeKurs 8:54 WIBKurs Pukul 11:54 WIB
1 PekanRp14.386,50Rp14.393,0
1 BulanRp14.436,20Rp14.444,0
2 BulanRp14.489,10Rp14.499,0
3 BulanRp14.542,70Rp14.548,1
6 BulanRp14.622,00Rp14.702,3
9 BulanRp14.848,50Rp14.828,0
1 TahunRp15.009,80Rp15.015,0
2 TahunRp15.673,50Rp15.679,9

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Kapan bank sentral AS (The Fed) akan melakukan tapering masih belum terjawab. Banyak pejabat The Fed sudah mulai memberikan pendapatnya, tetapi masih banyak pertentangan. Alhasil, dolar AS belum bisa melaju kencang lagi.

Presiden Fed wilayah Kansas City, Esteher George, mengatakan standar untuk melakukan tapering sepertinya sudah tercapai dengan kenaikan inflasi saat ini serta pasar tenaga kerja yang sudah membaik.

Presiden Fed wilayah Dallas, Robert Kaplan, dalam wawancara dengan CNBC International mengatakan The Fed seharusnya mengumumkan timeline tapering pada bulan Depan, dan mulai melakukan di bulan Oktober.

Pendapat berbeda diungkapkan Presiden The Fed wilayah Richmond, Thomas Barkin, mengatakan pasar tenaga kerja AS mungkin perlu waktu beberapa bulan lagi untuk pemulihan dan cukup bagi The Fed untuk mulai melakukan tapering.

"Kita sudah dekat... Saya tidak tahun kapan tepatnya. Ketika semua indikator mendekati target, saya sangat mendukung melakukan tapering dan kembali ke kebijakan moneter normal secepatnya saat perekonomian mendukung," kata Barkin, sebagaimana dilansir Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Tertekan, Rupiah Bisa Sentuh Rp 14.800/USD di Q2-2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular