Investor Tunggu Momentum, Dow Futures Bergerak Menyamping

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
10 August 2021 19:13
People walk down Broadway past the Wall Street subway station in New York September 15, 2008. REUTERS/Chip East
Foto: REUTERS/Chip East

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) cenderung bergerak menyamping pada perdagangan Selasa (10/8/2021), karena investor menunggu momentum yang tepat untuk masuk di tengah tren kenaikan kembali kasus Covid-19.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average tertekan 25 poin dari nilai wajarnya, sementara kontrak serupa indeks S&P 500 cenderung flat sedangkan Nasdaq menguat tipis. Sepanjang pekan berjalan, Dow Jones naik 0,4%, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq menguat masing-masing sebesar 0,77% dan 1,5%.

Saham energi memimpin pelemahan di sesi pra-pembukaan setelah harga minyak anjlok hingga 4% di tengah kekhawatiran adanya gelombang kasus baru Covid-19 yang bisa menekan permintaannya. Namun pada pagi waktu setempat, harga energi utama dunia tersebut mengurangi laju pelemahan sebesar 1%.

"Meski varian delta meningkat di kasus Amerika Serikat (AS), data akhir-akhir ini menunjukkan bahwa belanja konsumen masih akan kuat," tutur Jason Pride, Direktur Investasi Glenmede, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Senat AS juga memberikan kabar positif bagi pasar dengan memfinalisasi naskah UU infrastruktur, yang akan memasukkan belanja tambahan senilai US$ 550 miliar dalam 5 tahun ke depan, menjadi senilai total US$ 1 triliun.

Pada perdagangan Senin, Dow Jones ditutup melemah 106,66 poin menjadi 35.101,85, atau setara minus 0,3%. Indeks S&P 500 turun 0,1% menjadi4.432,35 sedangkan Nasdaq tumbuh 0,16% menjadi 14.860,18.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun-yang menjadi acuan di pasar menguat setelah Departemen Tenaga Kerja merilis pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 10,1 juta per Juni, atau lebih baik dari ekspektasi ekonom sebanyak 9,1 juta.

Imbal hasil bergerak berlawanan arah dari harga. Kenaikan imbal hasil mengindikasikan bahwa selera mengambil risiko (risk appetite) pasar sedang membaik sehingga mereka menjual aset minim risiko tersebut untuk dipindahkan ke saham yang lebih menjanjikan. Dus, harga obligasi pun tertekan.

Musim rilis laporan keuangan kuartal II-2021 masih berlangsung dengan Coinbase menjadi satu dari beberapa emiten yang akan melaporkan kinerja mereka seperti SoftBank dan Sysco. Saham bursa bitcoin tersebut melompat 8% di sesi pra-pembukaan.

Investor masih akan memantau indeks harga konsumen (IHK) AS dan indeks harga produsen (PPI) yang mencerminkan inflasi di Negara Adidaya tersebut. Keduanya akan dirilis berurutan pada Rabu dan Kamis pekan ini.

Beberapa pejabat bank sentral akan berbicara di depan publik, seperti President Fed Chicago Charles Evans dan President Fed Kansas Esther George. Investor akan mendengarkan sinyal bagaimana The Fed akan mulai mengurangi pembelian surat berharganya di pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular