Analisis Teknikal

Mal Sudah Boleh Buka, IHSG Bakal Tembus 6.200 Lagi?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
10 August 2021 08:18
Suasana Mal Saat Pemberlakukaan PPKM Darurat di Lippo Mall Kemang (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Mal Saat Pemberlakukaan PPKM Darurat (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambrol 1,22% ke 6.127,456 pada perdagangan Senin kemarin (9/8), tetapi sebelumnya sempat menguat 0,57% di awal perdagangan.

Konsumen Indonesia yang pesimistis menatap perekonomian memberikan sentimen negatif bagi IHSG.

Bank Indonesia (BI) kemarin melaporkan, Survei Konsumen periode Juli 2021 menghasilkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 80,2. Turun dibandingkan IKK bulan sebelumnya yaitu 107,4.

IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Kalau masih di bawah 100, artinya konsumen pesimistis memandang prospek perekonomian saat ini dan beberapa bulan mendatang.

Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) membuat konsumen tidak percaya diri menatap perekonomian.

Kemarin, pemerintah kembali memperpanjang PPKM Jawa-Bali hingga 16 Agustus mendatang. Sementara di luar Jawa-Bali diperpanjang selama dua 2 pekan.

Meski demikian, pemerintah juga melakukan pelonggaran untuk PPKM Jawa-Bali, yang bisa menjadi sentimen positif bagi IHSG pada perdagangan Selasa (10/8/2021).

"Pemerintah akan melakukan uji coba pembukaan secara gradual untuk mal, pusat perbelanjaan di (daerah) level 4 dengan memperhatikan implementasi protokol kesehatan," ujar Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan dalam taklimat media, Senin (9/8/2021).

Menurut dia, uji coba pembukaan pusat perbelanjaan dan mal akan dilakukan di Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya dengan kapasitas pengunjung 25%. Uji coba berlangsung sepekan ke depan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Secara teknikal, batas atas pola Ascending Triangle di kisaran 6.115 menahan penurunan IHSG kemarin. Bursa kebanggaan Tanah Air masih bertahan di atas level tersebut, sehingga peluang penguatan masih terbuka, khususnya untuk jangka panjang.

Dari batas atas tersebut ke posisi dan posisi paling bawah pola di 5.473 ada jarang sebesar 372 poin.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Ketika pola Ascending tersebut ditembus, artinya target penguatan untuk jangka panjang sebesar 372 poin dari batas atas, yakni di kisaran 6.487. Itu secara teknikal, tetapi dalam kondisi saat ini tentunya faktor fundamental juga sangat menentukan arah IHSG.

Sementara untuk jangka pendek, ruang penguatan IHSG masih terbuka melihat indikator stochastic belum mencapai wilayah jenuh beli (overbought). 

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Kemudian pada grafik 1 jam, stochastic yang sebelumnya berada di overbought kini sudah keluar, sehingga tekanan koreksi sudah berkurang.

Ruang penguatan IHSG terbuka ke kisaran 6.165, jika mampu ditembus IHSG berpeluang kembali ke 6.200.

Tetapi jika batas atas pola Ascending Triangle kali ini ditembus secara konsisten, IHSG berisiko turun ke 6.080 hingga ke 6.060.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Meroket, tapi Ascending Triangle Jadi Penahan di Sesi 2

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular