Bursa Asia Ditutup Mixed, Hang Seng-Shanghai Menguat!

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Senin, 09/08/2021 16:38 WIB
Foto: REUTERS/Aly Song

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia ditutup beragam pada perdagangan Senin (9/8/2021), awal pekan ini, setelah beberapa data ekonomi China tercatat tumbuh positif pada Juli 2021.

Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup menguat 0,4% ke level 26.283,4, dan Shanghai Composite China melesat 1,05% ke posisi 3.494,63.

Sedangkan untuk KOSPI Korea Selatan dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada hari ini. Indeks KOSPI melemah 0,3% ke posisi 3.260,42 dan IHSG ambles 1,22% ke level 6.127,46.


Sementara untuk pasar saham Jepang dan Singapura hari ini tidak dibuka karena sedang libur nasional.

Bursa Asia berakhir beragam pada perdagangan awal pekan ini setelah data perdagangan China menunjukkan ekspor Negeri Panda itu menguat 19,3% secara tahunan per Juli, atau sedikit di bawah proyeksi Reuters yang memproyeksikan angka 20,8%. Angka impor tercatat tumbuh 28,1% atau sedikit di bawah ekspektasi pasar sebesar 33%.

Sementara untuk data indeks harga produsen (PPI) China periode Juli 2021 tercatat tumbuh menjadi 9% pada bulan Juli, meningkat lebih cepat dari bulan sebelumnya dan di atas ekspektasi.

Pertumbuhan ekspor China cenderung melambat pada Juli, menyusul merebaknya kasus virus corona (Covid-19). Bank global, termasuk JPMorgan, Morgan Stanley dan Goldman Sachs pun mengurangi perkiraan pertumbuhan ekonomi China.

"Kami mengharapkan pemotongan RRR 50 basis poin (bp) lagi tahun ini, sementara penerbitan obligasi pemerintah daerah dapat dipercepat dalam beberapa bulan mendatang untuk mendukung investasi infrastruktur, "tulis Morgan Stanley, dikutip dari Reuters.

Sektor bahan pokok konsumen dan indeks properti China memimpin kenaikan, masing-masing melonjak 3,09% dan 5,80%. Tetapi perusahaan energi dan semikonduktor terjatuh, karena regulator China mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan terus memantau harga dan pesanan pasar chip.

Sementara itu dari Amerika Serikat (AS), kontrak berjangka (futures) indeks bursa saham AS cenderung melemah di sesi awal pra-pembukaan, setelah pekan lalu rilis data tenaga kerja sukses memacu gairah beli investor.

Pekan lalu, ekonomi AS tercatat menyerap 943.000 orang pekerja baru per Juli, atau jauh lebih baik dari estimasi ekonom dalam polling Dow Jones yang mengekspektasikan angka 845.000. Di sisi lain, angka pengangguran anjlok menjadi 5,4% atau di bawah estimasi pasar sebanyak 5,7%.

Investor akan memantau rilis data inflasi AS yang dirilis pekan ini. Indeks harga konsumen (IHK) dan indeks harga produsen (PPI) akan dirilis berturut-turut pada Rabu dan Kamis.

Pada perkembangan lain, pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dijadwalkan akan menjadi pengisi beberapa acara. Investor akan memperhatikan nada terkait dengan kebijakan tapering (pengurangan pembelian surat berharga di pasar sekunder).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Dibombardir Israel, Bursa Asia & IHSG "Kebakaran"