Sudah Turun 6 Pekan, Kurs Dolar Australia Dekati Rp 10.500

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Senin, 09/08/2021 15:09 WIB
Foto: dollar Australia (REUTERS/Daniel Munoz)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia sudah mencatat penurunan dalam 6 pekan beruntun, dan masih berlanjut pada perdagangan Senin (9/8/2021) pagi tadi hingga mendekati Rp 10.500/AU$. Lockdown yang diperluas serta turunnya harga bijih besi memberikan tekanan bagi dolar Australia hari ini.

Melansir data Refintiv, dolar Australia turun 0,37% ke Rp 10.512,81/AU$ pagi tadi. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 10 Desember tahun lalu. Sementara dalam 6 pekan terakhir, total pelemahan Mata Uang Negeri Kanguru ini merosot nyaris 4%.

Negara Bagian New South Wales memperluas karantina wilayah (lockdown) mulai hari ini, guna mencegah penyebaran penyakit akibat virus corona (Covid-19).


Dengan perluasan lockdown tersebut, yang juga sudah dilakukan di Sydney, spekulasi perekonomian Australia akan mengalami kontraksi lagi di kuartal III-2021 semakin menguat.

Dalam pengumuman kebijakan moneter pekan lalu, gubernur bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) juga mengkonfirmasi perekonomian melambat di kuartal III akibat penyebaran Covid-19, tetapi juga menunjukkan optimisme bisa segera bangkit.

"Penyebaran terbaru virus corona mengganggu pemulihan ekonomi, dan produk domestik bruto (PDB) akan turun di kuartal III," kata Lowe sebagaimana dilansir Business Times.
"Berdasarkan pengalaman kita saat ini, ketika penyebaran virus corona berhasil diredam, maka perekonomian akan segera bangkit," tambahnya.

Sementara itu, bijih besi yang merupakan komoditas ekspor utama Australia jeblok lebih dari 5% akibat proyeksi peningkatan produksi sementara permintaan dari China malah melemah.

"Selama akhir pekan lalu, kita sudah melihat bukti permintaan bijih besi dari China mulai melemah. Impor bijih besi China di bulan Juli berada di level terendah dalam 14 bulan terakhir, sementara jika dengan penyesuaian musiman, impor berada di level terendah 16 bulan," kata ahli strategi Westpac dalam sebuah catatan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor