IHSG Tembus 6.200! Cek Saham Tercuan & Terboncos Sepekan

Chandra Dwi Pranata & tahir saleh, CNBC Indonesia
09 August 2021 07:15
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan perdagangan (2-6 Agustus) cukup positif, walaupun pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (6/8) ditutup lebih rendah sedikit.

Data BEI menunjukkan, indeks bursa saham acuan nasional tersebut melesat 2,2% secara point-to-point pada pekan lalu. Sementara pada perdagangan Jumat (6/8), IHSG ditutup turun tipis 0,03% ke level 6.203,43.

Dalam sebulan terakhir IHSG naik 2,71%, 3 bulan terakhir indeks ini naik 3,17% dan sejak awal tahun juga naik 3,75%.

Selama sepekan, nilai transaksi IHSG kembali naik menjadi Rp 75,7 triliun dan investor melakukan aksi beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp 925 miliar sepanjang pekan lalu.

Di tengah positifnya kinerja IHSG pekan ini, beberapa saham berhasil mencetak reli terbesar (top gainers) dan membukukan pelemahan terbesar (top losers).

Menurut data BEI, dari enam saham yang mencetak reli terbesar (top gainers) pekan lalu, dua diantaranya merupakan saham bank kecil.

Berikut daftar saham yang menjadi top gainers pada pekan lalu.

Top Gainers Sepekan (2-6 Agustus 2021)/BEIFoto: Top Gainers Sepekan (2-6 Agustus 2021)/BEI
Top Gainers Sepekan (2-6 Agustus 2021)/BEI

Saham emiten perdagangan efek dan sekuritas, PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE) memimpin deretan saham top gainers pada pekan lalu.

Saham PEGE terpantau meroket hingga lebih dari 180%, atau lebih tepatnya 183,78% ke harga Rp 525/unit, dari pekan sebelumnya di harga Rp 185/unit. Belum diketahui apa alasan yang membuat saham PEGE meroket hingga lebih dari 180% dalam pekan ini.

Berikutnya di posisi kedua diduduki oleh saham PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) yang terbang hingga 102,56% ke level Rp 790/unit pada pekan lalu, dari sebelumnya di harga Rp 390/unit.

Emiten pemilik jasa kurir GED yang 31,62% sahamnya dikuasai fintech Akulaku ini menjadi 'runner up' di deretan saham top gainers karena terkerek dari tren maraknya orang-orang berbelanja daring (online) di e-commerce di masa pandemi virus corona (Covid-19).

Apalagi hal ini ditambah dengan aturan pembatasan mobilitas akibat pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang beraktivitas di rumah, sehingga perusahaan jasa kurir mendapat sentimen positif dari tren tersebut.

Sementara itu, di posisi ketiga dan keempat dari daftar top gainers pekan lalu, ada saham bank 'mini' yakni PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan saham PT Bank MNC International Tbk (BABP).

Saham BBYB melesat hingga 90,48% ke level harga Rp 1.600/unit pada pekan lalu, dari sebelumnya di harga Rp 840/unit.

Saham emiten yang saat ini dikendalikan oleh finctech yang memperoleh pendanaan dari Grup Alibaba ini, Akulaku, memang sempat masuk 'radar' pengawasan bursa, setelah telah terjadi peningkatan harga saham tersebut yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA). Hal ini terjadi setelah adanya indikasi dari perusahaan asuransi BUMN, PT Asabri (Persero) yang menjual secara agresif saham BBYB.

Aksi tersebut sebenarnya telah lama dilakukan, secara bertahap kepemilikan saham Asabri di BBYB terus menurun, dan belakangan aksi jual saham BBYB malah makin gencar, sehingga per 2 Agustus 2021 saham BBYB yang dimiliki Asabri tinggal 9,02% dari posisi akhir Desember tahun lalu yang mencapai 18,62%.

Selama bulan Juli lalu Asabri telah melepas sebanyak 337 juta saham BBYB dalam beberapa kali transaksi, dengan kepemilikan saham berkurang dari 1,01 miliar saham (13,52%) menjadi 676,12 juta saham (9,02%).

Adapun untuk saham BABP terpantau melesat 70,39% ke level harga Rp 610/unit pada pekan ini, dari sebelumnya pada pekan lalu di level Rp 358/unit.

NEXT: Top Losers Sepekan dan Data Pasar

Sementara itu dari deretan top losers pekan lalu, saham yang tergabung dalam top losers mayoritas merupakan saham sektor perhotelan, konstruksi, manufaktur, dan leasing.

Berikut daftar saham yang menjadi top losers pada pekan lalu.

Top Losers Sepekan (2-6 Agustus 2021)/BEIFoto: Top Losers Sepekan (2-6 Agustus 2021)/BEI
Top Losers Sepekan (2-6 Agustus 2021)/BEI

Saham emiten perhotelan PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) memimpin top losers pada pekan lalu, di mana saham SHID ambles hingga 28,47% ke level Rp 1.055/unit, dari sebelumnya di level Rp 1.475/unit. Emiten pemilik Hotel Sahid ini ambruk karena sentimen dari pandemi Covid-19 yang belum berakhir hingga kini.

Berikutnya di posisi kedua dari deretan top losers, terdapat saham emiten jasa konstruksi swasta, yakni PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) yang ambruk hingga 27,59% ke level Rp 735/unit, dari sebelumnya di level Rp 1.015/unit.

Belum diketahui apa alasan yang membuat saham PTDU ambruk hingga lebih dari 27%. Namun pada akhir bulan lalu, saham PTDU juga sempat masuk ke daftar top losers sepekan dan juga menduduki posisi kedua.

Sedangkan di posisi ketiga, terdapat saham emiten elektronik dan perakitan kendaraan listrik, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) yang terkoreksi hingga 26,77% ke posisi harga Rp 9.300/unit pada pekan lalu, dari sebelumnya Rp 12.700/unit.

HUT 44 Tahun Pasar Modal

Di sisi lain, BEI mencatat, sepekan menjelang peringatan 44 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia (HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia), data perdagangan BEI menunjukkan pergerakan yang positif, meski IHSG di akhir pekan atau Jumat (6/8) turun.

Nilai kapitalisasi pasar Bursa selama sepekan juga turut mengalami peningkatan sebesar 3,42% menjadi sebesar Rp 7.481,273 triliun dari Rp 7.233,760 triliun dari pekan sebelumnya.

Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian Bursa meningkat sebesar 16,63% menjadi Rp 15,054 triliun dari Rp 12,908 triliun pada pekan sebelumnya.

Selanjutnya, peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi harian Bursa sebesar 17,15% atau menjadi sebesar 1.673.495 transaksi dari pekan sebelumnya yang berada pada 1.428.518 transaksi.

Rata-rata volume transaksi harian Bursa mengalami peningkatan tertinggi, yaitu sebesar 41,71% menjadi 27,025 miliar saham dari 19,070 miliar saham pada pekan sebelumnya. Sedangkan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 18,913 triliun.

Pada pekan lalu, tepatnya Jumat (6/8), PT Bukalapak.com Tbk (kode saham: BUKA) resmi membuka lembaran sejarah baru bagi Pasar Modal Indonesia dengan tercatat di BEI sebagai perusahaan start-up teknologi unicorn pertama di Indonesia, dengan meraih dana penawaran umum saham perdana (IPO) Rp 22 triliun.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular