Jelang Akhir Pekan, Bursa Eropa DIbuka Melemah
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa bergerak menyamping cenderung melemah pada pembukaan perdagangan Jumat (6/8/2021), di tengah antisipasi investor terhadap rilis kinerja keuangan kuartal II-2021 beberapa emiten raksasa dan penyebaran virus Covid-19 varian delta.
Indeks Stoxx 600 dibuka melemah sangat tipis, dengan indeks saham sektor asuransi menguat 0,4% sementara indeks saham sektor minyak dan gas tertekan 0,4% di tengah transaksi yang cenderung terbatas.
Selang 30 menit kemudian, reli indeks Stoxx 600 menjadi 0,8 poin (-0,16%) ke 469,19. Indeks DAX Jerman turun 5,2 poin (-0,03%) ke 15.739,47. Indeks CAC Prancis melemah 12,9 poin (-0,19%) menjadi 6.768,3. Indeks FTSE Inggris turun 11,1 poin (-0,16%) ke 7.109,35.
Bursa saham utama di Asia Pasifik bergerak variatif, di tengah kenaikan kasus Covid-19 terutama di China sebagai ekonomi terbesar kawasan. Kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) relatif flat di sesi awal pra-pembukaan jelang rilis data tenaga kerja.
Kinerja emiten yang akan menjadi target pantauan pasar di antaranya adalah emiten perkapalan terbesar dunia Maersk dan emiten asuransi Allianz. Maersk mencetak lonjakan laba bersih kuartal II-2021 di tengah kenaikan order yang memicu lonjakan harga.
Perusahaan yang berbasis di Denmark tersebut melaporkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (earnings before interest, tax, depreciation and amortization/EBITDA) senilai US$ 5,1 miliar atau melesat 200% secara tahunan. Saham perseroan pun menguat 0,4%.
Sementara itu, Allianz mencetak laba bersih US$ 2,6 miliar pada periode yang sama, sehingga mendongkrak target laba bersih akhir tahun ini dan berencana membeli kembali sahamnya di pasar (buyback). Saham perusahaan asal Jerman ini melesat 2,5% di pembukaan.
Adapun data ekonomi yang bakal ditunggu pasar di antaranya adalah gaji awal pekerja berstatus karyawan tetap di Inggris, dan keluaran industri Jerman yang ternyata anjlok 1,3% per Juni-menjadi koreksi 2 bulan beruntun.
Bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) pada Kamis kemarin memutuskan mempertahankan kebijakan moneter ekstra longgarnya, tetapi sambil mengingatkan bahwa inflasi akan melonjak melampaui sasaran bank sentral tersebut dalam jangka pendek.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)