Restrukturisasi Kredit BRI Mulai Turun, Tinggal Rp 175 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 August 2021 11:30
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank BRI. (Dok. BRI
Foto: Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank BRI. (Dok. BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan penurunan nilai restrukturisasi menjadi Rp 175,2 triliun di akhir Juni 2021 lalu. Angka ini turun dari posisi keseluruhan nilai yang direstrukturisasi yang mencapai Rp 231,5 triliun sejak Maret 2020 yang lalu.

Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan hingga akhir semester I-2021 telah terjadi penurunan nilai restrukturisasi hingga lebih dari 20% selama periode restrukturisasi berlangsung.

"Kondisi restrukturisasi sampai dengan posisi Juni 2021 kita sudah on track. Total restrukturisasi loan Covid kita sudah turun kurang lebih Rp 56,3 triliun dari akumulasi total restrukturisasi Covid kita yang jumlahnya Rp 231,t triliun selama ini," kata Agus dalam konferensi pers kinerja BRI Juni 2021, Jumat (6/8/2021).

Penurunan ini sebesar Rp 56,3 triliun dari pembayaran oleh nasabah yang mencapai Rp 44,3 triliun, lalu unfading restruct yang sebesar Rp 10 triliun dan sisanya turun menjadi kredit bermasalah (non performing loan/NPL).

"Jadi perkembangan ini sangat baik bisa turunkan lebih dari 20% dari outstanding akumulasi sampai Juni," terang dia.

Untuk diketahui, sepanjang Januari-Juni 2021 BRI berhasil meraih laba bersih konsolidasi sebesar Rp 12,54 triliun di semester I-2021, atau melesat 22,93% secara year on year (YoY).

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan sampai Juni 2021 perseroan tekah menyalurkan kredit Rp 929 triliun, tumbuh positif dibandingkan setahun lalu yang tercatat Rp 922,97 triliun.

"Yang menjadi penopang utama adalah kredit mikro BRI tercatat mencapai Rp 366,56 triliun di Semester I-2021. Itu artinya tumbuh 17% secara year on year," kata Sunarso dalam kesempatan yang sama.

Lebih rinci Sunarso menjelaskan bahwa kredit mikro memiliki komposisi sebesar 39,44% dari total penyaluran kredit. "Hal ini on track terutama menuju kredit mikro yang kita cita-citakan 45% dari total portofolio kredit 2025," jelasnya.

Selain itu, kredit konsumer masih tumbuh 3,54% menjadi Rp 145,94 triliun di akhir Juni 2021. "Saya kira ini kredit konsumer tertinggi sepanjang sejarah kredit konsumer BRI," jelas Sunarso.

Adapun kredit untuk segmen SME menembus Rp 236,82 triliun dan kredit korporasi menjadi Rp 180,38 triliun.

Sunarso menambah terjadi peningkatan porsi kredit UMKM menjadi 80,62% dibandingkan tahun lalu masih 78,58%. "Porsi ini terus ditingkatkan sampai 85% pada 2025," jelasnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Terkena Aksi Jual Masif, Dow Futures Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular