13 September 2021, BRI Resmi Menjadi Induk Pegadaian & PNM
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan resmi menjadi induk dari PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani melalui penandatanganan akte inbreng saham pada 13 September 2021 mendatang. Setelah proses ini selesai, maka Holding BUMN Ultra Mikro resmi terbentuk.
"Nanti tinggal 1 step lagi, rencananya 13 September 2021 adalah tanda tangan akte inbreng saham pemerintah di Pegadaian dan PNM yang diinbrengkan jadi PMN (penyertaan modal negara) di BRI," ujar Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers kinerja semester I-2021, Jumat (6/8/2021).
Sebagai bagian dari pembentukan Holding BUMN Ultra Nikro, BRI akan menggelar Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) atau rights issue dengan menerbitkan 28.677.086.000 saham dan target keseluruhan sebanyak Rp 95,92 triliun. Sebagian dari jumlah tersebut adalah transaksi inbreng saham milik pemerintah di Pegadaian dan PNM dengan nilai Rp 54,77 triliun. Dengan transaksi inbreng ini maka kepemilikan pemerintah di BRI tidak akan terdilusi pasca rights issue.
Sementara itu, perkiraan dana tunai yang dapat dihasilkan dari rights issue ini maksimal bernilai sekitar Rp 41,15 triliun, apabila seluruh pemegang saham mengeksekusi hak sesuai porsi yang dimiliki.
Sebelumnya, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari mengatakan untuk penetapan harga rights issue akan dilakukan setelah melawati proses registrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Penetapan harga selanjutnya akan disampaikan dalam prospektus PUT I.
"Tetapi kami sampaikan dalam penetapan pricing rights issue, kami akan mempertimbangkan banyak faktor, termasuk kondisi makro ekonomi dan industri yang terakhir, kinerja perseoran, fluktuasi harga perseroan dan masukan dari para pemegang saham, "ujarnya mengutip keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (26/7/2021).
Viviana mengatakan pihaknya optimistis penerbitan saham baru ini akan menyedot animo pasar meski dalam kondisi perekonomian yang cukup menantang. Menurutnya, BRI tidak ingin kehilangan momentum karena melihat saat ini adalah waktu yang tepat untuk menata kembali ekosistem usaha ultra mikro bersama Pegadaian dan PNM.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan bisa menghimpun dana segar sebesar Rp 41,15 triliun terkait aksi korporasi right issue.
"Apabila seluruh pemegang saham publik mengeksekusi hak nya sesuai porsinya maka perkiraan dana tunai yang dapat dihasilkan dari rencana PUT I maksimal bernilai sekitar Rp 41,15 triliun," demikian mengutip prospektus BBRI di Jakarta, Senin (26/7/2021).
Adapun rencana tersebut perseroan menerbitkan saham baru dalam rangka PMHMETD untuk jumlah sebanyak-banyaknya 28.677.086.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 50 per lembar saham.
(dob/dob)