Israel-Libanon Tembak-tembakan, Kok Harga Minyak Malah Turun?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 August 2021 08:10
oil
Ilustrasi Pengeboran Minyak (REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan pagi ini. Sepertinya investor sedang 'menyerok' cuan karena dini hari tadi harga naik lumayan tajam.

Pada Jumat (6/8/2021) pukul 07:12 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 71,22/barel. Turun 0,1% dari hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 69,07/barel. Berkurang 0,03%.

crude

Dini hari tadi, harga si emas hitam melonjak. Harga brent naik 1,3% sementara light sweet bertambah 1,4%.

Harga minyak naik karena kekhawatiran hambatan pasokan. Timur Tengah kembali memanas setelah jet tempur Israel menembakkan roket ke wilayah Libanon. Sebelumnya, dua roket menghantam Negeri Bintang Daud yang ditengarai berasal dari Libanon.

Pada awal Agustus, tanker minyak Israel juag diserang di wilayah Oman. Israel menuding Iran berada di balik serangan ini, yang ditolak oleh Teheran.

"Rezim Zionis telah menciptakan teror dan rasa tidak aman. Iran mengecam segala tuduhan tersebut," tegas Saeed Khatibzadeh, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, seperti dikutip dari Reuters.

Kontak bersenjata di wilayah Timur Tengah dikhawatirkan akan mengganggu produksi dan distribusi minyak ke pasar dunia. Ada persepsi pasokan bakal berkurang, sehingga harga pun bergerak naik.

Halaman Selanjutnya --> Investor Cemaskan Pandemi Corona

Namun kenaikan ini ternyata tidak bertahan lama. Hanya dalam hitungan jam, harga kembali turun. Bisa karena aksi ambil untung (profit taking), atau akibat kekhawatiran pasar terhadap pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang kembali mengganas.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, jumlah pasien positif corona di seluruh negara per 5 Agustus 2021 adalah 200.174.883 orang. Bertambah 658.630 orang dari hari sebelumnya, penambahan kasus harian tertinggi sejak 22 Juli 2021.

Dalam seminggu terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 602.808 orang per hari. Lebih tinggi ketimbang rerata tambahan tujuh hari sebelumnya yaitu 566.980 orang setiap harinya.

corona

Perkembangan ini membuat berbagai negara kembali memberlakukan pengetatan pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat. Jepang, misalnya, berencana memperluas pemberlakuan restriksi ke delapan perfektur lagi. Saat ini, enam perfektur (termasuk kota Tokyo yang sedang menjadi tuan rumah olimpiade) sudah dalam cakupan pembatasan yang berlaku sampai 31 Agustus 2021.

Apabila semakin banyak negara yang 'menggembok' aktivitas dan mobilitas warganya, maka permintaan energi otomatis berkurang. Ini tentu akan membuat harga minyak tertekan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular