Bos PTBA Buka-bukaan Strategi Dongkrak Penjualan Batu Bara

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
Kamis, 05/08/2021 17:25 WIB
Foto: 1 tahun Operasi, PTBA-Pertamina Targetkan 40% Saham Proyek Gasifikasi (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Suryo Eko Hadianto membeberkan strategi perusahaan dalam mendongkrak penjualan batu bara.

Dengan percaya diri, dia mengatakan bahwa produksi batu bara PTBA selalu terpesan semua, bahkan pembelinya antri. Menurutnya, diperlukan beberapa strategi pemasaran (marketing) untuk memenangkan persaingan pasar.

Dia menjelaskan, ada tiga hal yang harus selalu dipenuhi di dalam menjual batu bara. Pertama, ketepatan pengiriman, artinya barang sampai tepat waktu. Kedua, ketepatan volume, misalnya pembeli meminta 1 juta ton, maka jumlah yang sampai sesuai dengan yang diminta.


Dan terakhir adalah kualitas dari batu bara harus sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Tiga hal ini dia sebut merupakan kekuatan PTBA dalam persaingan pasar batu bara.

"Soal permintaan batu bara, PTBA selalu full booked, permintaan melebihi apa yang kita produksi," ungkapnya dalam Live Instagram PTBA bertema 'Strategi Mendongkrak Kinerja', Kamis (05/08/2021).

Dalam memilih pembeli, menurutnya PTBA selalu melihat track record dari pembelinya karena jual beli batu bara skalanya sangat besar. Satu tongkang saja volumenya sudah mencapai 7.000 ton, sehingga PTBA tidak mau menerima pembeli yang "ecek-ecek".

"Siapa buyer harus cermat, karena penjualan skala besar, satu tongkang saja 7 ribu ton, gak bisa terima buyer ecek-ecek mau bisnis batu bara," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, PTBA juga melirik untuk melakukan penjajakan pasar baru. Hal ini menarik dilakukan karena selama ini penjualan batu bara PTBA melalui trader.

"Nambah pemasaran ke end user akan mempunyai nilai tambah tersendiri, karena kalau kepada end user itu komitmennya akan lebih captive jangka panjang," ujarnya.

Selain itu, harga yang ditawarkan juga akan lebih baik daripada sekedar lewat trader. Ke depan, menurutnya PTBA berniat mencoba pasar yang langsung ke pengguna.

"Harganya lebih baik dari sekedar lewat trader, strategi ke depan nambah pangsa pasar dengan cara kita mencoba menerobos sampai end user," tandasnya.

Pada semester I 2021, PTBA mencatatkan produksi batu bara sebesar 13,27 juta ton, naik 10,6% dari produksi batu bara semester I 2020 sebesar 12 juta ton.

"Produksi PTBA hingga semester I-2021 naik menjadi 13,27 juta ton," ungkap Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie C. kepada CNBC Indonesia, Selasa (03/08/2021).

Apollo mengatakan, kenaikan produksi pada semester I 2021 ini salah satunya dikarenakan faktor cuaca, yakni menurunnya frekuensi hujan. Faktor kedua adalah rata-rata jam kerja efektif yang meningkat.

Lebih lanjut dia mengatakan, perusahaan optimistis jika produksi batu bara akan melonjak sampai akhir tahun. Pihaknya memperkirakan produksi batu bara sampai akhir tahun bisa mencapai 30 juta ton.

"PTBA optimistis bisa mencapai target produksi 30 juta ton hingga akhir tahun ini," lanjutnya.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Emiten Batu Bara Amankan Ekspor Saat Harga Mendingin