
Tunggu Rilis BoE, Bursa Eropa Dibuka Variatif Cenderung Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa bergerak variatif pada pembukaan perdagangan Kamis (5/8/2021), di tengah antisipasi investor terhadap kebijakan suku bunga acuan Bank of England (BoE).
Indeks Stoxx 600 dibuka menguat sangat tipis, sebesar 0,19%, dengan indeks saham sektor teknologi menguat 0,6% sementara indeks saham sektor ritel anjlok 1,1%.
Selang 20 menit kemudian, reli indeks Stoxx 600 menjadi 0,97 poin (+0,21%) ke 469,19. Indeks DAX Jerman tumbuh 19,7 poin (+0,13%) ke 15.711,79. Indeks CAC Prancis menguat 22,8 poin (+0,34%) menjadi 6.769,04. Namun, FTSE Inggris turun 5,3 poin (-0,07%) ke 7.118,53.
Investors mengekspektasikan bank sentral Inggris akan mempertahankan suku bunga acuannya dan melanjutkan program stimulus masif meski beberapa negara Eropa menunjukkan pemulihan ekonomi dan kenaikan inflasi.
Bursa saham utama di Asia Pasifik bergerak variatif juga, di tengah ketakpastian seputar kebijakan China dan tingginya pertumbuhan kasus infeksi Covid-19 di kawasan Benua Kuning.
Sementara itu, kontrak berjangka (futures) indeks saham AS tak banyak berubah di sesi awal pra-pembukaan karena investor juga memantau rilis kinerja keuangan beberapa emiten indeks S&P 500 dan rilis data tenaga kerja dari pemerintah AS pada Jumat nanti.
Di Eropa, Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) pada Rabu menunjukkan bahwa aktivitas bisnis di zona euro menguat pada Juli ke level tercepatnya dalam 15 tahun terakhir.
Rilis kinerja keuangan yang diantisipasi pasar di antaranya akan dikeluarkan oleh Siemens, Adidas, Merck, dan Bayer. Raksasa farmasi Merck KGaA mencetak kinerja di atas ekspektasi pasar di tengah kenaikan permintaan alat dan pasokan laboratorium untuk perawatan Covid-19 dan vaksin. Saham Merck pun melompat 1,2% di sesi pra-pembukaan.
Di sisi lain, bank asal Prancis Credit Agricole mencetak kenaikan ganda laba bersih, mencapai 1,97 miliar euros (US$ 2,33 miliar). Kenaikan ini terkait dengan skema dukungan pemerintah di tengah pandemi. Namun sayang, saham perseroan terpeleset 0,3%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan