Sumbangan 'Bodong' Rp 2 T Akidi Tio yang Dibongkar PPATK

Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 August 2021 09:10
Gambar bilyet atas nama Heryanty, dari keluaga mendiang Akidi Tio, yang beredar di publik/foto: Istimewa
Foto: istimewa

Pada Selasa pekan ini (3/8), jagad media sosial dihebohkan dengan beredarnya foto bilyet giro Rp 2 triliun yang disebut-sebut sebagai uang sumbangan dari Heriyanti, anak pengusaha mendiang Akidi Tio yang sebelumnya ramai diberitakan menyumbang dana fantastis untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel).

Di dalam bilyet giro tersebut tertera nomor rekening penerima atas nama Heni Kresnowati dan banknya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), satu dari empat bank BUMN papan atas di Tanah Air.

Bilyet giro adalah surat perintah dari penarik kepada bank tertarik untuk melakukan pemindahbukuan sejumlah dana kepada rekening penerima. Ini berbeda dengan cek, di mana dalam bilyet giro, penerima dana tidak bisa melakukan pencairan secara tunai tetapi harus melalui pemindahbukuan ke rekening yang bersangkutan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan bilyet giro berfungsi sama dengan cek silang.

CNBC Indonesia mencoba mengkonfirmasi beredarnya bilyet ini kepada Rudi As Aturridha, Corporate Secretary Bank Mandiri, tetapi hingga kini belum ada pernyataan resmi. Pihaknya baru akan memberikan pernyataan setelah menunggu rilis dari Polda Sulsel.

Namun dalam konferensi pers di Palembang, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi mengatakan pihaknya telah memeriksa bilyet giro yang diserahkan Heryanty ke pihak bank. Menurutnya, pihak bank menyatakan saldo di rekening yang dimaksud tak mencapai Rp 2 triliun.

"Itu hasil dari koordinasi dengan pihak bank," katanya, Selasa (3/8/2021), dilansir Detiknews.

"Terkait pemilik rekening, saldonya, data dari nasabah ini merupakan rahasia bank," kata Supriadi.

Adapun bilyet biro yang diserahkan dan fotonya beredar itu memang dari Heryanty. Tetapi dia mengatakan tak ada saldo seperti jumlah yang dituliskan dalam bilyet giro tersebut.

"Betul, bilyet gironya betul. Karena itu yang tadi kita lakukan kliring di Bank Mandiri tapi ternyata disampaikan bahwa saldo tidak cukup," ucapnya.

Polisi mengatakan bilyet giro tersebut tidak ditujukan kepada Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra.

"Penerimanya dibuka rekening atas nama sesuai dengan yang di BG (bilyet giro)," katanya.

Sebelumnya, keluarga mendiang Akidi Tio menyatakan akan menyumbang Rp 2 triliun untuk mengatasi pandemi Corona di Sumatera Selatan. Namun berdasarkan pemeriksaan aparat, duit Rp 2 triliun itu tak ada di rekening.

Janji bantuan Rp 2 triliun itu sendiri awalnya diserahkan salah satu anak Akidi Tio, Heryanty, kepada Kapolda Sumsel, Irjen Eko Indra Heri, pada Senin (26/7/2021). Namun sepekan berlaku, bantuan itu tak kunjung cair hingga waktu yang dijanjikan.

Polisi pun mengundang Heryanty dan dokter keluarga, Hardi Dermawan, ke Polda Sumsel untuk dimintai klarifikasi. Setelah diperiksa, barulah terungkap kalau uang Rp 2 triliun itu tak ada pada rekening yang disampaikan Heryanty ke polisi.

"Bahwa saldo yang ada di rekening tersebut, saldonya tidak cukup," kata Kombes Supriadi.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular