Ini yang Bikin Harga Minyak Tak Bisa Naik Banyak

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 August 2021 08:57
Pengendara motor mengatre untuk mengisi bahan bakar Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (17/9/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pengendara motor mengatre untuk mengisi bahan bakar Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (17/9/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia naik pada perdagangan pagi ini. Namun harga tidak bisa naik terlalu banyak karena tekanan di sisi pasokan dan permintaan.

Pada Kamis (5/8/2021) pukul 08:12 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 70,56/barel. Naik 0,26% dibandingkan hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 68.31/barel. Bertambah 0,23%.

crude

Dari sisi pasokan, mulai bulan ini negara-negara OPEC+ sudah menaikkan produksi 400.000 barel/hari seperti yang sudah disepakati bulan lalu. Kenaikan produksi akan berlangsung hingga Desember 2021 dan bulan tahun depan dipangkas lagi 9,7 juta barel/hari.

Tidak hanya OPEC+, pasokan minyak dari Amerika Serikat (AS) juga bakal bertambah. Ini terlihat dari stok minyak negeri Paman Sam yang meningkat.

Pada pekan lalu, stok minyak AS naik 3,6 juta barel. Jauh di atas konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan terjadi penurunan 3,2 juta barel.

Halaman Selanjutnya --> Pandemi Ganas Lagi, Ancam Permintaan Energi

Sementara di sisi permintaan, ada kekhawatiran terjadi perlambatan karena pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang semakin ganas. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, jumlah pasien positif corona di seluruh negara per 4 Agustus 2021 sudah mencapai 199.466.211 orang. Bertambah 548.167 orang hari hari sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, pasien positif corona rata-rata bertambah 594.049 orang dalam sehari. Lebih banyak ketimbang rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 574.903 orang per hari.

corona

Perkembangan ini membuat berbagai negara kembali memberlakukan pengetatan pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat. Jepang, misalnya, berencana memperluas pemberlakuan restriksi ke delapan perfektur lagi. Saat ini, enam perfektur (termasuk kota Tokyo yang sedang menjadi tuan rumah olimpiade) sudah dalam cakupan pembatasan yang berlaku sampai 31 Agustus 2021.

Apabila semakin banyak negara yang 'menggembok' aktivitas dan mobilitas warganya, maka permintaan energi otomatis berkurang. Ini tentu akan membuat harga minyak tertekan.

Kenaikan pasokan dan penurunan permintaan adalah 'badai' yang sempurna. Oleh karena itu, wajar harga si emas hitam tidak bisa naik terlalu tinggi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular