Berkah Pandemi untuk Prodia, dari Rugi Jadi Laba Rp 301 M

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
04 August 2021 12:40
Gedung Prodia Bekasi.
Foto: Gedung Prodia Bekasi.

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pelayanan kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) resmi merilis laporan keuangan periode semester pertama tahun 2021 pada hari ini.

Prodia berhasil mencetak laba bersihnya pada semester I tahun 2021, yakni sebesar Rp 301,02 miliar, dari sebelumnya yang mencatatkan rugi bersih pada semester I tahun 2020 sebesar Rp 12,1 miliar.

Pada Semester I 2021, perseroan telah melayani lebih dari 8 juta pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari tes genomik, tes rutin, tes Covid-19, dan pemeriksaan kesehatan lainnya.

Pendapatan bersih perseroan juga berhasil tumbuh 88,4% menjadi Rp 1,24 triliun pada paruh pertama di tahun 2021, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 657,29 miliar.

Kenaikan pendapatan bersih perseroan ditopang oleh kontribusi pendapatan dari masing-masing segmen pelanggan. Segmen pelanggan individu dan rujukan dokter menyumbang sebesar 68,19% kepada pendapatan perseroan.

Sedangkan, kontribusi segmen referensi pihak ketiga dan klien korporasi sebesar 31,81% terhadap pendapatan perseroan.

Pendapatan tes esoterik juga mengalami pertumbuhan 214,9% menjadi sebesar Rp 485,01 miliar seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan tes esoterik pada semester I 2021 menjadi sekitar 1 juta.

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty mengatakan bahwa pencapaian Prodia sepanjang enam bulan pertama pada tahun 2021 ini mencerminkan upaya perseroan dalam mengantisipasi ketidakpastian pasar secara internal maupun dalam merespon kebutuhan pelanggan.

"Saat ini, kami memiliki posisi keuangan yang kuat dan terus berupaya untuk menghasilkan pendapatan dan laba yang solid, sehingga kami dapat terus memberikan imbal hasil yang tinggi bagi pemegang saham dan nilai tambah berkelanjutan bagi pemangku kepentingan kami," kata Dewi dalam siaran pers-nya, dikutip CNBC Indonesia Rabu (4/8/2021).

Sementara dari rasio keuangannya, margin laba bersih (net profit margin/NPM) dan margin EBITDA Prodia masing-masing mengalami peningkatan menjadi sebesar 24,3% dan 35,9%.

Perseroan berhasil membukukan rasio lancar (current ratio) sebesar 663,1% dan rasio cepat (quick ratio) sebesar 638,4%. Rasio keuangan ini juga mencerminkan neraca Prodia yang juga semakin menguat.

Dari laporan neraca perseroan, total aset Prodia pada periode tengah tahun 2021 naik 7,2% menjadi Rp 2,39 triliun, dari sebelumnya pada posisi akhir tahun 2020 sebesar Rp 2,23 triliun.

Sementara dari liabilitas perseroan pada semester I tahun 2021 naik 4,3% menjadi Rp 462,94 miliar, dari sebelumnya pada periode yang berakhir 31 Desember 2020 sebesar Rp 443,75 miliar.

Adapun dari equitas perseroan pada semester I-2021 juga naik sekitar 7,9% menjadi Rp 1,93 triliun, dari sebelumnya pada periode akhir tahun 2020 sebesar Rp 1,79 triliun.

Dari sisi arus kas, perseroan berhasil mempertahankan arus kas bersih dari aktivitas operasi dalam posisi surplus di semester I 2021 menjadi sebesar Rp 378,20 miliar atau meningkat sebesar 188,98%, dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 130,88 miliar

Peningkatan akun arus kas bersih dari aktivitas operasi ini terutamanya disebabkan oleh penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 1,2 triliun.

Dengan tingkat posisi kas dan setara kas sebesar Rp 473,29 miliar, perseroan memiliki posisi keuangan yang solid untuk mendukung kesinambungan operasi dan pengembangan bisnis Perseroan.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Layani 1 Juta Tes Covid, Laba Prodia Capai Rp 269 M di 2020

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular