Diam-diam Asabri Jualan Saham BBYB 7 Hari, Cuan Berapa?

tahir saleh, CNBC Indonesia
Rabu, 04/08/2021 09:10 WIB
Foto: ASABRI/doc.TNI AU

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan asuransi BUMN PT Asabri (Persero) lagi-lagi mengurangi kepemilikan saham di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) seiring dengan masuknya Akulaku sebagai pengendali baru dan bersamaan dengan kenaikan saham BBYB dalam beberapa hari terakhir.

Setelah melakukan penjualan pada 15 Juli lalu, terbaru, data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Asabri kembali menjual saham BBYB sebanyak 189 juta saham dalam 7 hari.

Penjualan itu dilakukan pada 16, 19, 21, 26, 27, 29, dan 30 Juli. Dengan demikian porsi saham Asabri di BBYB tersisa menjadi 10,09% atau sebanyak 756.125.590 saham, dari sebelumnya 12.61% atau 945.125.590 saham.


"Status kepemilikan langsung, tujuan transaksi yakni penjualan saham," kata Tjandra Gunawan, Direktur Utama BBYB, dalam suratnya kepada BEI, Rabu (4/8).

Tidak disebutkan berapa nilai penjualan saham Asabri yang dilakukan dalam 7 hari tersebut. Jika memakai asumsi harga penutupan per harinya, terlihat pergerakan saham yang berbeda-beda.

Tren Harga Penutupan Saham BBYB (Rp/Saham)

16 Juli - 635

19 Juli - 635

21 Juli - 615

26 Juli - 535

27 Juli - 535

29 Juli - 675

30 Juli - 840

Dengan mengacu harga di atas, sesuai dengan data perdagangan BEI, maka harga rata-rata dalam BBYB yakni di levle Rp 639/saham sehingga Asabri berpotensi mengantongi dana hingga Rp 121 miliar, atau lebih jika memang harganya di atas harga penutupan tersebut.

Data BEI menunjukkan, saham BBYB ditutup melesat 19,75% di Rp 970/saham pada perdagangan Selasa kemarin (3/8). Nilai transaksi saham BBYB mencapai Rp 554 miliar dengan volume perdagangan 588 juta saham.

Sepekan saham BBYB melesat 81% dan sebulan juga melonjak 140%. Dalam 3 bulan terakhir, saham bank yang dulu bernama Bank Yudha Bhakti ini melesat 112% dan year to date juga 'terbang' 225% dengan kapitalisasi pasar Rp 7,27 triliun.

Terakhir kali Asabri melaporkan penjualan saham BBYB yakni pada 15 Juli lalu.

Penjualan itu juga dilakukan dalam 6 hari yakni tanggal 5, 6, 9, 12, 13, dan 15 Juli 2021. Total saham yang dilego adalah 68.036.000 saham atau setara 0,91% kepemilikan, sehingga porsi sahamnya turun dari 1.013.161.590 saham menjadi 945.125.590 saham.

Saat ini, PT Akulaku Silvrr Indonesia sudah resmi menjadi pemegang saham pengendali BBYB setelah mendapat restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagaimana terungkap dalam rancangan pengambilalihan Bank Neo Commerce oleh Akulaku yang dipublikasikan pada Rabu (28/7/2021) di situs resmi BBYB.

Dokumen tersebut sudah mendapat persetujuan dari OJK berdasarkan Surat Nomor SR-16/PB.1/2021 yang dikeluarkan pada 26 Juli 2021.

Pengumuman ringkasan rancangan pengambilalihan ini sehubungan dengan kepemilikan Akulaku atas 1.664.157.909 saham BBYB atau sekitar 24,98% BBYB sebagai akibat dari pelaksanaan penawaran umum terbatas III (PUT III) atau rights issue.

Aksi itu mengakibatkan Akulaku menjadi pemegang saham terbesar di BBYB, dan setelah Akulaku lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai pemegang saham pengendali BBYB.

"Sesuai dengan ketentuan Pasal 24 ayat (2) POJK 41/2019, pengambilalihan saham bank dianggap mengakibatkan pengendalian (sebagaimana didefinisikan dalam POJK 41/2019) bank apabila kepemilikan saham menjadi yang terbesar pada bank," tulis dokumen rancangan BBYB tersebut.

"Alasan dan tujuan Akulaku melakukan pengambilalihan adalah untuk memanfaatkan teknologi tinggi yang dimiliki oleh Akulaku untuk membantu BBYB dalam melakukan transformasi digital terhadap layanan perbankan dan membawa BBYB ke tingkat baru dengan teknologi canggih dan transparansi yang lebih baik" tulis dokumen rancangan tersebut.

Akulaku yang disokong anak usaha Alibaba, pertama kali masuk di BBYB pada awal tahun 2019, dengan mengakuisisi 8,9% saham PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) dari PT Gozco Capital pada harga Rp 338 per saham dengan nilai total Rp 158 miliar.


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tren Belanja Bergeser, E-Commerce Lokal Siapkan Solusi Lewat AI