Mangga Dua-Roxy Sepi, Ini Penampakan Keuangan Pengelola ITC

Ferry Sandi & Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 August 2021 07:10
ITC Roxiy Mas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: ITC Roxiy Mas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Di tengah penurunan pendapatan perusahaan, tahun ini, DUTI menargetkan bisa memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp 2,05 triliun. Perseroan meyakini sektor properti akan kembali pulih meskipun masih menghadapi pandemi Covid-19.

"Kami menargetkan tahun 2021 dapat meraih pendapatan usaha sebesar Rp 2,05 triliun atau tumbuh 19% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya" kata Direktur Utama DUTI, Teky Mailoa, dalam keterbukaan informasi di BEI, Kamis (24/6/2021).

"Kami optimis bisnis properti akan pulih di 2021 meski terdapat tantangan dari isu pandemi COVID- 19," katanya.

Selain itu, kata Teky, upaya pemerintah dalam penanganan pandemi dalam penyediaan dan pelaksanaan vaksin juga akan berimbas positif. Hal tersebut akan mendorong rasa aman masyarakat untuk secara perlahan kembali beraktivitas seperti biasa.

Saat ini, DUTI masih memiliki tanah yang belum dikembangkan sekitar 1.280 hektare (Ha) yang tersebar di beberapa kota besar termasuk Jabodetabek dan Surabaya.

Sejak tahun lalu, DUTI fokus mengembangkan beberapa proyek utama seperti apartemen Aerium, mixed used apartmen Southgate yang mencakup proyek apartemen, gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan ritel.

Adapun terkait dengan dampak terhadap emiten-emiten ritel dan properti ini, analis pasar modal sudah memberikan analisisnya.

Isnaputra Iskandar, Head of Research PT Maybank Kim Eng Sekuritas, mengatakan PPKM Darurat diproyeksi akan memperlambat kembali kinerja sejumlah emiten di pasar saham RI.

Oleh karena itu, pergerakan harga saham emiten-emiten terkait akan ikut tertekan juga.

"Saya rasa yang signifikan itu ritel seperti mal akan terdampak karena tutup begitu juga properti akan mengalami dampak signifikan. Jadi PPKM Darurat secara bisnis akan memberi dampak negatif pada kinerja perusahaan ritel, F&B [makanan dan minuman], properti dan restoran," ujar Isnaputra dalam program Investime CNBC Indonesia.

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular