
Duh! Induk Grup Bakrie Masih Merugi di Semester I Rp 46 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perdagangan umum, konstruksi dan manufaktur milik Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), mencatatkan kerugian sebesar Rp 46,46 miliar pada paruh pertama tahun 2021.
Kerugian bersih ini turun dari perolehan 6 bulan pertama tahun 2020 lalu, yang mana kerugian BNBR tercatat mencapai Rp 125,34 miliar.
Kerugian bersih yang diderita perusahaan salah satunya disebabkan oleh turunnya pendapatan bersih perseroan menjadi Rp 1,04 triliun, menyusut 21,28% dari pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,32 triliun.
Pendapatan dari bisnis infrastruktur dan manufaktur tercatat mengalami penurunan menjadi Rp 944,05 miliar dari semula sejumlah Rp 1,29 triliun, sedangkan unit bisnis jasa pabrikasi dan konstruksi tumbuh 262% dengan total pendapatan sebesar Rp 94,74 miliar.
Berkurangnya rugi bersih yang diperoleh perusahaan dibantu oleh turunnya beban lain-lain di luar beban usaha, yang mana beban ini turun menjadi Rp 10,92 miliar dari posisi yang sama tahun lalu sejumlah Rp 68,49 miliar.
Beban lain-lain ini turun dikarenakan perseroan memperoleh keuntungan atas pelepasan saham yang nilainya mencapai Rp 108,91 miliar pada semester ini.
Total nilai aset induk bisnis Grup Bakrie ini tercatat naik menjadi Rp 14,80 triliun dari posisi akhir tahun yang berada di angka Rp 13,99 triliun. Aset ini terdiri dari aset lancar senilai Rp 11,44 triliun dan Rp 3,36 triliun sisanya merupakan aset tidak lancar.
Liabilitas BNBR ikut mengalami kenaikan pada semeter pertama tahun ini menjadi Rp 13,53 triliun, bertambah dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 12,55 triliun.
Liabilitas perusahaan terbagi menjadi kewajiban jangka pendek sebesar Rp 12,84 triliun atau mencapai 94,90% dari total liabilitas perseroan, sedangkan sebagian kecil sisanya adalah kewajiban jangka panjang sejumlah Rp 689,02 miliar.
Ekuitas perusahaan yang dipimpin Anindya Novyan Bakrie ini tercatat turun menjadi Rp 1,27 triliun dari semula Rp 1,44 triliun.
Di pasar modal saham BNBR sudah hampir 3 tahun tidak mengalami perubahan signifikan, atau stagnan di harga Rp 50/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 1,06 triliun.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Bakrie & Brothers Beberkan Pemicu Kinerja Moncer di 2022
