Ada Momen Besar, Rupiah Cuma Menguat 0,24% Sepanjang Juli

Alasan utama sulit menguat tajam adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang kemudian berubah menjadi PPKM level 3 dan 4, yang diterapkan sejak 3 hingga 25 Juli, kemudian berlanjut 26 Juli hingga 2 Agustus dengan beberapa pelonggaran.
Hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi apakah PPKM level 4 akan diperpanjang tanpa pelonggaran, atau dengan pelonggaran, atau dihentikan.
Pembatasan tersebut membuat pemulihan ekonomi tertahan, bahkan produk domestik bruto (PDB) juga diperkirakan terpangkas.
"Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 menjadi 3,5-4,3% dari proyeksi sebelumnya 4,1-5,1%," ungkap Perry dalam konferensi pers usai RDG edisi Juli 2021.
Titik tengah dari proyeksi baru itu, lanjut Perry, adalah 3,9%. Menurut Perry, masih ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi 2021 lebih tinggi dari titik tengah tersebut.
"Kami melihat ada potensi bisa lebih tinggi dari 3,9%, bisa. Dengan kebijakan vaksinasi yang lebih cepat sehingga herd immunity bisa dicapai lebih baik, dan penerapan protokol kesehatan. Demikian juga perbaikan ekonomi global, belanja fiskal, dan stimulus moneter," kata Perry.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dalam laporan terbarunya juga memangkas proyeksi PDB Indonesia menjadi 3,9%. Dibandingkan proyeksi bulan April sebesar 4,3%.
Tanda-tanda pelambatan ekonomi Indonesia sudah terlihat dari sektor manufaktur yang kembali berkontraksi.
![]() |
ISH Markit melaporkan aktivitas manufaktur yang dilihat dari purchasing managers' index (PMI) merosot ke level 40,1 dari sebelumnya 53,4. Ini merupakan kali pertama PMI manufaktur mengalami kontraksi setelah sebelumnya berekspansi dalam 8 bulan beruntun.
"Peningkatan kasus Covid-19 menyebabkan pemerintah harus menerapkan PPKM yang membatasi mobilitas masyarakat. Efek dari kebijakan ini terjadi di sisi permintaan, produksi, dan tenaga kerja," sebut keterangan tertulis IHS Markit.
"Gelombang serangan kedua Covid-19 telah memukul sektor manufaktur Indonesia. Selain gangguan produksi dan permintaan, dunia usaha juga mengalami hambatan dalam mendatangkan bahan baku. Ketidakpastian yang meningkat juga membuat dunia usaha untuk mengurangi pekerja dengan laju tercepat sejak Juni 2020, meski banyak yang menilai ini hanya sementara karena penerapan PPKM," sebut Jingyi Pan, Economics Associate Director di IHS Markit, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Industri manufaktur merupakan penyumbang terbesar dalam pembentukan PDB Indonesia dari sisi lapangan usaha. Tahun lalu, kontribusi industri pengolahan terhadap PDB dalah 19,88%. Sehingga kontraksi sektor manufaktur tentunya akan berdampak pada pelambatan pertumbuhan PDB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
