Cerita Bos BCA: Tanda Tangan Cek Basah Mulai Ditinggalkan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 August 2021 13:20
Nasabah Lebih Aman Mentransfer Uang /Andrean Kristianto
Foto: Nasabah Lebih Aman Mentransfer Uang /Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Haryanto T. Budiman menyebutkan semakin banyak nasabah yang beralih ke transaksi digital. Padahal sebelumnya nasabah ini lebih nyaman menggunakan cara penarikan dana yang konvensional dengan cek dan tanda tangan basah.

Dia mengatakan, peralihan cara transaksi nasabah ini terus mengalami pergeseran. Setelah sebelumnya transaksi digital hanya disukai oleh generasi milenial, namun seiring dengan berkembangnya waktu, banyak juga nasabah besar yang memilih untuk bertransaksi dengan platform yang sama.

"Sebagai contoh, ada satu nasabah besar kita yang dari dulu itu sangat suka dengan cek basah, tanda tangan basah ya, cek dan tanda tangan basah untuk pembayaran," kata Haryanto dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, dikutip Senin ini (2/8/2021).

Beralihnya cara bertransaksi nasabah ini terjadi karena pandemi Covid-19 sejak tahun lalu dan penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) hingga PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang masih berlangsung saat ini.

Sebab, jika tetap menggunakan cara bertransaksi yang konvensional ini, maka nasabah justru akan kesulitan menyelesaikan transaksinya ini.

"Karena kan ga mungkin ceknya [dokumen cek tunai] ini dikirim ke rumah untuk tanda tangan basah, dikirim kembali. Akhirnya mulai belajar menggunakan internet banking. Dan sekarang nasabah itu menggunakan internet banking dalam transaksinya dengan limit-limit yang kita sesuaikan," jelas mantan Managing Director & Senior Country Officer JPMorgan Indonesia ini.

Menurut mantan Senior Executive Vice President PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ini, akselerasi digitalisasi di perbankan salah satunya dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Hal ini juga terus meningkatkan nilai transaksi menggunakan platform digital hingga nilainya melebihi nilai transaksi di cabang.

"Tapi tetap ada orang yang harus bertransaksi di cabang," imbuh Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia ini.

Sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan bahwa transaksi nasabah BCA saat ini sebesar 80% merupakan transaksi digital.

"Iya betul ATM turun dan digital naik luar biasa. Digital sudah 80% lebih, ATM 13%," kata Jahja kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/7/2021).

Salah satu penyebab turunnya nilai transaksi yang dilakukan di ATM, kata dia, adalah adanya pandemi Covid-19 yang sudah terjadi sejak tahun lalu.

Namun demikian, adanya ATM saat ini juga masih dibutuhkan oleh nasabah, sehingga BCA masih tetap akan melakukan penambahan jumlah ATM, terutama untuk mesin yang bisa melakukan setor dan tarik tunai.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Saham BBCA Rekor Tertinggi, Market Cap Tembus Rp 1.004 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular