Sektor Manufaktur 'Dimakan' Corona, Rupiah Kurang Tenaga

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 August 2021 09:41
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan bulan Juli hingga saat ini berdampak signifikan terhadap sektor manufaktur Indonesia.

ISH Markit melaporkan aktivitas manufakatur yang dilihat dari purchasing managers' index (PMI) merosot ke level 40,1 dari sebelumnya 53,4. Ini merupakan kali pertama PMI manufaktur mengalami kontraksi setelah sebelumnya berekspansi dalam 8 bulan beruntun.

"Peningkatan kasus Covid-19 menyebabkan pemerintah harus menerapkan PPKM yang membatasi mobilitas masyarakat. Efek dari kebijakan ini terjadi di sisi permintaan, produksi, dan tenaga kerja," sebut keterangan tertulis IHS Markit.

"Gelombang serangan kedua Covid-19 telah memukul sektor manufaktur Indonesia. Selain gangguan produksi dan permintaan, dunia usaha juga mengalami hambatan dalam mendatangkan bahan baku. Ketidakpastian yang meningkat juga membuat dunia usaha untuk mengurangi pekerja dengan laju tercepat sejak Juni 2020, meski banyak yang menilai ini hanya sementara karena penerapan PPKM," sebut Jingyi Pan, Economics Associate Director di IHS Markit, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Selain itu, pelaku pasar hari ini akan menanti apakah PPKM level 4 di perpanjang lagi dengan pelonggaran lebih lanjut atau tanpa pelonggaran.

Pelonggaran pertama dilakukan berlaku mulai 26 Juli 2021 lalu hingga hari ini (2/8/2021). Sejak pelonggaran tersebut hingga Minggu kemarin rata-rata penambahan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) sebanyak 39.133 orang per hari, turun dari rata-rata 7 hari sebelumnya 41.289 orang per hari.

Selain itu, mobilitas warga dengan berkendara selama pelonggaran tersebut juga menunjukkan penurunan tipis, yang tentunya menjadi kabar baik, setidaknya dilihiat dari disiplin masyarakat. Data dari Apple Mobility Index menujukkan pada periode 26 sampai 30 Juli, rara-rata mobilitas dengan mengemudi sebesar 81,63, turun dari rata-rata 5 hari sebelumnya 83,87.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular