Kehadiran Holding Ultra Mikro Dorong Efisiensi Usaha
Jakarta, CNBC Indonesia- Kehadiran Holding Ultra Mikro diproyeksikan dapat membantu pengembangan pelaku usaha di segmen UMKM dan UMi akan lebih efektif dan efisien. Selain itu, kehadiran holding akan memperkuat kinerja ketiga perseroan dalam pemberdayaan usaha mikro.
"Kalau ada BRI harapannya adalah BRI bisa memberikan bantuan teknologi, bisa lakukan efisiensi-efisiensi terkait untuk biaya, dan kemudian bisa sinergi produk," ujar Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Mirza Adtyaswara, Jumat (30/7/2021).
Adanya Holding Ultra Mikro juga diharapkan merangkul jumlah segmen usaha mikro dan ultra mikro yang diperkirakan mencapai 99% dari total unit usaha di Indonesia. Dengan begitu segmen ini akan semakin berperan penting dalam kemajuan perekonomian nasional, khususnya dalam mempercepat pemulihan pelaku usaha.
Dengan begitu loan to GDP Indonesia bisa lebih besar dari 32% melalui akselerasi ke depan. Dia menyebut saat ini Indonesia masih kalah dibandingkan dengan Malaysia. Banyak negara tetangga memiliki persentase loan to GDP di angka 50%. Jika pertumbuhan bisnis pelaku usaha kecil semakin masif dan kuat, maka penyerapan tenaga kerja pun akan semakin meningkat.
"Kita melihat negara maju, Singapura, sudah pasti loan to GDP sudah di atas 100%," ujarnya.
Sementara itu Head of Research PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan setelah holding cost of fund menurutnya akan bisa ditekan menjadi lebih rendah karena ketiga perseroan menjadi satu kesatuan ekosistem. Hal itu tentunya selain menguntungkan bagi perseroan, juga akan sangat terasa manfaatnya bagi usaha masyarakat di tataran bawah.
"Sebagai contoh penyaluran KUR yang menonjol saya lihat hanya BRI. Sehingga saya percaya BRI bersama Pegadaian dan PNM akan lebih baik lagi dalam pemberdayaan UMKM dan ultra mikro. Dan efisiensi yang dihadirkan melalui integrasi ini tentunya salah satu yang menarik kepercayaan investor," ujar Suria.
(rah/rah)