
Tingginya Kasus Covid-19 Batasi Reli IHSG di Penutupan Sesi 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten di zona hijau pada perdagangan sesi pertama Kamis (29/7/2021), mengikuti tren di bursa kawasan Asia. Tingginya kasus Covid-19 membatasi ruang gerak untuk reli.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.104,651 atau naik 16,1 poin (+0,26%) tanpa sekalipun mencicipi zona merah. Dibuka naik 0,37% ke 6.106,612, indeks acuan utama bursa ini hanya menyentuh level terendah hariannya pada 6.096,503.
Selepas itu IHSG konsisten di teritori positif dan bahkan menyentuh level tertinggi hariannya yang dicetak beberapa menit jelang pukul 11:00 WIB pada 6.125,127. Sebanyak 237 saham menguat, 236 lain melemah, dan 161 sisanya flat.
Nilai transaksi bursa meningkat, ke kisaran Rp 7 triliun yang melibatkan 13 miliaran saham dalam transaksi sebanyak 935.000-an kali. Mayoritas investor asing hari ini memilih mengambil posisi beli, sehingga mencetak pembelian bersih (net buy) Rp 49,2 miliar.
Saham yang mereka buru adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dengan nilai pembelian masing-masing sebesar Rp 106,3 miliar dan Rp 45,7 miliar. Saham TLKM naik 2,2% menjadi Rp 3.260/unit, sedangkan saham BABP drop 1,62% menjadi Rp 364/saham.
Sebaliknya, saham yang dilego asing terutama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan nilai penjualan masing-masing sebesar Rp 39,2 miliar dan Rp 36,2 miliar. Keduanya teretkan, masing-masing sebesar 2,1% dan 1,1% ke Rp 5.775 dan Rp 4.660/unit.
Saham bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) kembali memimpin dari sisi total transaksi, masing-masing dengan nilai perdagangan Rp 309,6 miliar dan Rp 243,7 miliar. Saham AGRO drop 6,3% ke Rp 2.670/saham sedangkan ARTO naik 0,1% ke Rp 18.225/saham.
Reli IHSG terjadi mengikuti tren bursa utama Asia yang berada di jalur hijau setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) mempertahankan suku bunga acuan meski tak memberi kepastian seputar pengurangan pembelian aset di pasar sekunder, atau tapering off.
Hang Seng Hongkong dan indeks Shenzen China memimpin dengan reli sebesar 2,7% dan 2,4%. Kedua bursa tersebut membal (rebound) setelah dua hari beruntun diterpa koreksi karena keputusan pemerintah China untuk memperketat aturan perusahaan digital dan pendidikan.
Namun, negara-negara yang masih menghadapi risiko kenaikan kasus Covid-19 hari ini cenderung membukukan kenaikan tipis, seperti Malaysia yang naik hanya 0,1%, demikian juga Indonesia.
Indeks Kospi Korea Selatan pagi ini hanya menguat 0,01%, karena negara tersebut mencetak rekor tertinggi kasus harian kemarin, sebanyak 1.896 penderita. Angka itu jauh meninggalkan posisi awal Juli yang hanya 700-an.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Khawatir Melihat Covid RI, IHSG Melemah di Sesi 1