Fenomena ATM yang Mulai Ditingggal dan Pesan Jokowi ke Bankir

Apa yang disampaikan Jokowi memang sudah didasari perbankan Tanah Air. Fakta semakin banyak pekerjaan yang hilang akibat disrupsi teknologi memang tak terelakkan.
Di bidang keuangan dan perbankan, ada tren mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pun mulai ditinggalkan karena masyarakat semakin gencar melakukan transaksi secara digital.
Situasi ini bisa terjadi karena tak lepas dari disrupsi teknologi yang dimulai dari revolusi 4.0. Bank-bank digital pun kian bermunculan dan tengah mengajukan izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pengamat pasar modal dan perbankan menilai, tren bank yang mulai mengurangi jumlah kantor cabang dan mesin ATM dinilai menjadi cerminan dari dampak transformasi layanan bank digital di Indonesia. Jika bank konvensional tak beradaptasi, akan berefek pada prospek di tengah ketatnya persaingan.
"Kemajuan teknologi, consumer behaviour, persaingan yang ketat antarbank dan muncul ancaman baru dari 'bank-bank baru'," kata pengamat pasar modal, Rovandi kepada CNBC Indonesia.
Mantan analis PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) itu menilai tren munculnya bank digital memang tak terelakkan, apalagi dengan adanya kerja sama dengan platform pembayaran.
"Seperti Gopay, OVO, PayPal dan lainnya ini, maka penutupan kacab dan ATM ini hanya cycle kecil dari transformasi digital yang ada di depan. Bank-bank besar saat ini jika tidak bertransformasi maka akan 'kegilas', tapi memang saat ini mereka [bank-bank besar] juga yang paling cepat beradaptasi kalau kita lihat," kata Rovandi.
Sebagai informasi saat ini, setidaknya ada tujuh bank dalam proses mengajukan izin layanan digital di OJK. Mereka adalah PT Bank Digital BCA, PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO), PT Bank Neo Commerce Tbk, (BBYB). PT Bank Capital Tbk,(BACA), PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW), dan PT Bank KEB Hana.
OJK sebetulnya juga sudah menyinggung soal tren pergeseran pola transaksi nasabah yang mulai memanfaatkan digitalisasi dibandingkan dengan konvensional lewat kantor cabang (kacab) perbankan.
Dari sebelumnya bertransaksi di kacab, beralih ke transaksi di ATM dan transaksi di ATM pun mulai ditinggalkan nasabah. OJK mencatat, jumlah kacab perbankan juga telah berkurang lebih dari 3.000 kacab dalam waktu hampir 6 tahun terakhir.
[Gambas:Video CNBC]
(cha/sef)