
Saham Bukalapak Mulai Dijual, Cek 10 Kabar Pasar Saham RI!

6. Konsumsi 'Jamu' Meningkat Selama Pandemi, Laba SIDO Naik 21%
Emiten farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) membukukan laba bersih senilai Rp 502 miliar sepanjang periode semester pertama tahun ini.
Jumlah tersebut tercatat naik sebesar 21,31% dari periode sama di tahun sebelumnya Rp 413,79 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut berimbas pada kenaikan laba per saham dasar perseroan menjadi Rp 16,86 per saham dari sebelumnya Rp 13,90 per saham.
Mengacu laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan, selama 6 bulan pertama tahun ini, SIDO membukukan kenaikan penjualan sebesar 13,36% menjadi Rp 1,65 triliun dari periode sama di tahun sebelumnya Rp 1,46 triliun.
7. BUMI Proyeksikan Produksi Batu Bara 41 Juta Ton di Semester I
Produksi batu bara RI sampai dengan Semester I-2021 sebesar 297,94 juta ton, atau 47,67% dari target tahun ini 625 juta ton. Adapun di setiap bulannya produksi batu bara secara nasional masih fluktuatif.
Salah satu produsen batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengatakan cuaca menjadi salah satu tantangan produksi yang dialami perusahaan. Hingga semester I-2021 produksi batu bara BUMI diperkirakan mencapai 41 juta ton, dan sebanyak 85-89 juta ton hingga akhir tahun.
"Tantangan yang kami dihadapi adalah hujan lebat yang terus berlanjut, dan produksi yang hampir normal sejauh ini selama pandemi," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava, kepada CNBC Indonesia, Selasa (27/7/2021).
8. Bank Milik Salim & 16 Emiten Masuk Pemantauan Khusus BEI
Sebanyak tiga emiten masuk dalam pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia bersama 14 perusahaan lainnya. Ketiganya antara lain, bank yang terafiliasi dengan Grup Salim, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) hingga PT Tridomain Performance Material Tbk (TDPM).
Ketiga perusahaan tersebut masuk dalam daftar efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus yang berlaku efektif mulai Selasa, 27 Juli 2021.
Bank Ina misalnya, masuk dalam kriteria nomor 10, atau dihentikan sementara perdagangan sahamnya oleh otoritas bursa lebih dari satu hari yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
9. BUMN Ini Garap Bandara Hang Nadim Batam, Bisa Cuan Rp 523 M
Perusahaan konstruksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bakal melaksanakan kegiatan manajemen infrastruktur bandara dan penunjangnya untuk Bandara Internasional Hang Nadim Batam, provinsi Kepulauan Riau.
Hal ini dilakukan setelah mendapatkan penunjukan dari panitia pengadaan proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk bandara tersebut.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, masuknya perusahaan pada infrastruktur bandara ini setelah terbentuknya konsorsium antara Wika bersama dengan PT Angkasa Pura 1 (Persero) dan Incheon International Airport Corporation, asal Korea Selatan.
10. Kebut Bayar Utang, Intiland Jual Sukuk Ijarah Rp 750 M
Emiten yang bergerak dalam bidang pembangunan dan penyewaan gedung perkantoran, PT Intiland Development Tbk (DILD), mengumumkan akan melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Intiland Development dengan target dana sebesar Rp 750 miliar.
Adapun pada tahap I tahun 2021, perusahaan menargetkan memperoleh dana sebanyak-banyaknya sebesar Rp 250 miliar.
Berdasarkan prospektus yang terbit di media massa, sukuk ijarah ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Sukuk Ijarah yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti kepemilikan efek syariah untuk kepentingan pemegang sukuk ijarah.
[Gambas:Video CNBC]
