EY Sebut RI Raja di IPO ASEAN, tapi Nilai di Bawah Thailand

Tim Riset, CNBC Indonesia
27 July 2021 17:15
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Di global, tren perusahaan yang akan melakukan go-public juga tak kalah dengan kawasan Asia, di mana pada kuartal kedua tahun ini merupakan transaksi IPO paling aktif di global berdasarkan jumlah transaksi dan dana dalam 20 tahun terakhir.

Kinerja positif pasar IPO global menunjukkan pemulihan ekonomi global berjalan dengan baik, meskipun lajunya bervariasi di seluruh pasar.

Sementara SPAC terus menjadi topik hangat. Namun, proses SPAC di Amerika Serikat (AS) tak lagi memimpin di kuartal II-2021, setelah aktivitas yang tinggi selama 12 bulan terakhir.

Pada saat yang sama, aktivitas IPO SPAC Eropa tumbuh dari total IPO SPAC global yang mencapai 21 transaksi sepanjang semester I-2021.

Kegiatan IPO di AS berlanjut dengan pesat hingga akhir semester I-2021, dengan 276 IPO dan berhasil mendapatkan dana hingga US$ 93,9 miliar.

Aktivitas IPO Kuartal II-2021

Month/Quarter

Number of IPOs

Proceeds (US$b)

April 2019

85

$16.8

May 2019

101

$23.4

June 2019

120

$20.4

Q2 2019

306

$60.6

April 2020

54

$4.8

May 2020

43

$8.4

June 2020

98

$28.7

Q2 2020

195

$41.9

April 2021

186

$33.2

May 2021

158

$30.3

June 2021

253

$48.1

Q2 2021

597

$111.6

Sumber: Dealogic, EY 

EY Global IPO Leader, Paul Go mengatakan bahwa secara global, pasar IPO menunjukkan kinerja yang kuat di kuartal kedua thaun 2021 karena IPO di pasar konvensional terus mendapat manfaat dari momentum di kuartal pertama sementara SPAC mengambil jeda.

"Perusahaan yang melakukan IPO ingin mengambil keuntungan dari sentimen pasar yang menguntungkan dan likuiditas yang tinggi, mereka juga ingin menyelesaikan transaksi mereka sebelum prediksi perlambatan di pertengahan tahun." Kata Paul, dilansir CNBC Indonesia.

"Perusahaan yang sedang mempertimbangkan IPO harus menyiapkan strategi multi dimensi yang menunjukkan resiliensi terhadap geopolitik, situasi pandemi Covid-19 yang berkembang, valuasi, dan tantangan tata kelola perusahaan (corporate governance)." tambahnya.

Sementara itu dari per sektornya, total transaksi IPO global paling banyak dilakukan oleh perusahaan sektor teknologi yang mencapai 284 transaksi dan memperoleh dana sebanyak US$ 90,2 miliar.

Sectors

Number of IPOs

Percentage of global IPOs

Proceeds (US$b)

Percentage of global capital raised

Consumer products

88

8.2%

12.7

5.7%

Consumer staples

61

5.7%

12.7

5.7%

Energy

71

6.6%

14.6

6.6%

Financials

45

4.2%

9.4

4.3%

Healthcare

187

17.5%

33.4

15.1%

Industrials

140

13.1%

24.3

11.0%

Materials

102

9.5%

7.4

3.3%

Media and entertainment

20

1.9%

1.6

0.7%

Real estate

35

3.3%

4.9

2.2%

Retail

26

2.4%

7.0

3.1%

Technology

284

26.6%

90.2

40.6%

Telecommunications

11

1.0%

3.8

1.7%

Global Total

1,070

100.0%

222.0

100.0%

Sumber: Dealogic, EY

Sedangkan yang paling rendah proses IPO-nya adalah perusahaan sektor telekomunikasi yang hanya mencapai 11 transaksi dan hanya memperoleh dana sebanyak US$ 3,8 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular