
EY Sebut RI Raja di IPO ASEAN, tapi Nilai di Bawah Thailand

Di global, tren perusahaan yang akan melakukan go-public juga tak kalah dengan kawasan Asia, di mana pada kuartal kedua tahun ini merupakan transaksi IPO paling aktif di global berdasarkan jumlah transaksi dan dana dalam 20 tahun terakhir.
Kinerja positif pasar IPO global menunjukkan pemulihan ekonomi global berjalan dengan baik, meskipun lajunya bervariasi di seluruh pasar.
Sementara SPAC terus menjadi topik hangat. Namun, proses SPAC di Amerika Serikat (AS) tak lagi memimpin di kuartal II-2021, setelah aktivitas yang tinggi selama 12 bulan terakhir.
Pada saat yang sama, aktivitas IPO SPAC Eropa tumbuh dari total IPO SPAC global yang mencapai 21 transaksi sepanjang semester I-2021.
Kegiatan IPO di AS berlanjut dengan pesat hingga akhir semester I-2021, dengan 276 IPO dan berhasil mendapatkan dana hingga US$ 93,9 miliar.
Aktivitas IPO Kuartal II-2021
Month/Quarter | Number of IPOs | Proceeds (US$b) |
April 2019 | 85 | $16.8 |
May 2019 | 101 | $23.4 |
June 2019 | 120 | $20.4 |
Q2 2019 | 306 | $60.6 |
April 2020 | 54 | $4.8 |
May 2020 | 43 | $8.4 |
June 2020 | 98 | $28.7 |
Q2 2020 | 195 | $41.9 |
April 2021 | 186 | $33.2 |
May 2021 | 158 | $30.3 |
June 2021 | 253 | $48.1 |
Q2 2021 | 597 | $111.6 |
Sumber: Dealogic, EY
EY Global IPO Leader, Paul Go mengatakan bahwa secara global, pasar IPO menunjukkan kinerja yang kuat di kuartal kedua thaun 2021 karena IPO di pasar konvensional terus mendapat manfaat dari momentum di kuartal pertama sementara SPAC mengambil jeda.
"Perusahaan yang melakukan IPO ingin mengambil keuntungan dari sentimen pasar yang menguntungkan dan likuiditas yang tinggi, mereka juga ingin menyelesaikan transaksi mereka sebelum prediksi perlambatan di pertengahan tahun." Kata Paul, dilansir CNBC Indonesia.
"Perusahaan yang sedang mempertimbangkan IPO harus menyiapkan strategi multi dimensi yang menunjukkan resiliensi terhadap geopolitik, situasi pandemi Covid-19 yang berkembang, valuasi, dan tantangan tata kelola perusahaan (corporate governance)." tambahnya.
Sementara itu dari per sektornya, total transaksi IPO global paling banyak dilakukan oleh perusahaan sektor teknologi yang mencapai 284 transaksi dan memperoleh dana sebanyak US$ 90,2 miliar.
Sectors | Number of IPOs | Percentage of global IPOs | Proceeds (US$b) | Percentage of global capital raised |
Consumer products | 88 | 8.2% | 12.7 | 5.7% |
Consumer staples | 61 | 5.7% | 12.7 | 5.7% |
Energy | 71 | 6.6% | 14.6 | 6.6% |
Financials | 45 | 4.2% | 9.4 | 4.3% |
Healthcare | 187 | 17.5% | 33.4 | 15.1% |
Industrials | 140 | 13.1% | 24.3 | 11.0% |
Materials | 102 | 9.5% | 7.4 | 3.3% |
Media and entertainment | 20 | 1.9% | 1.6 | 0.7% |
Real estate | 35 | 3.3% | 4.9 | 2.2% |
Retail | 26 | 2.4% | 7.0 | 3.1% |
Technology | 284 | 26.6% | 90.2 | 40.6% |
Telecommunications | 11 | 1.0% | 3.8 | 1.7% |
Global Total | 1,070 | 100.0% | 222.0 | 100.0% |
Sumber: Dealogic, EY
Sedangkan yang paling rendah proses IPO-nya adalah perusahaan sektor telekomunikasi yang hanya mencapai 11 transaksi dan hanya memperoleh dana sebanyak US$ 3,8 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]
