Philip Morris Setop Jual Rokok di Negara Ini 10 Tahun Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen rokok dan tembakau Swiss-Amerika, Philip Morris International (PMI) dilaporkan berencana berhenti menjual rokok di Inggris dalam waktu 10 tahun. Rencana ini muncul setelah 2019 lalu, pemerintah Inggris mengatakan akan mengakhiri kegiatan 'merokok' di negara tersebut pada 2030.
"Saya ingin mengizinkan perusahaan ini untuk berhenti merokok," kata CEO Philip Morris Jacek Olczak dalam sebuah wawancara dengan Mail pada Minggu (25/7/2021).
"Saya pikir di Inggris, maksimal 10 tahun dari sekarang, Anda dapat sepenuhnya menyelesaikan masalah merokok."
Saat ditanya apakah artinya perusahaan akan berhenti menjual rokok tradisional di Inggris dalam jangka waktu tersebut, Olczak pun mengiyakan. "Tentu saja," katanya.
Sebelumnya Philip Morris International telah mengeluarkan pernyataan serupa di 2016. Di mana mantan Chief Executive PMI, Andre Calantzopoulos mengatakan pada berharap perusahaan akan berhenti menjual rokok sepenuhnya.
"PMI dapat melihat dunia tanpa rokok. Semakin cepat itu terjadi, semakin baik bagi semua orang. Berhenti adalah pilihan terbaik, tetapi bagi mereka yang tidak, sains dan teknologi telah memungkinkan perusahaan seperti kami untuk menciptakan alternatif yang lebih baik untuk terus merokok," kata Moira Gilchrist, kepala komunikasi ilmiah global di PMI.
"Mendorong orang-orang yang tidak berhenti untuk beralih ke alternatif yang lebih baik ini, bersama dengan peraturan yang kuat akan membantu menyelesaikan masalah merokok untuk selamanya. Dengan langkah-langkah yang tepat, PMI dapat menghentikan penjualan rokok di Inggris dalam waktu 10 tahun.'
Sebuah kelompok kampanye berpendapat bahwa produsen Marlboro ini menganjurkan diri mereka sendiri sebagai bagian dari transisi ke dunia bebas asap rokok. Namun sambil terus menjual dan mempromosikan rokok secara global.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan epidemi tembakau sebagai "salah satu ancaman kesehatan masyarakat terbesar yang pernah dihadapi dunia". Badan kesehatan PBB mengatakan merokok, termasuk rokok bekas, membunuh lebih dari 8 juta orang per tahun.
Di sisi lain, Olczak berusaha membela perusahaan setelah mengumumkan niat untuk membeli perusahaan farmasi Inggris Vectura Group dengan nilai perusahaan sebesar US$ 1,2 miliar.
Akuisisi yang direncanakan dikritik oleh kelompok anti-merokok dan anggota parlemen oposisi di Inggris. Mereka menganggap ikatan antara perusahaan tembakau dan perusahaan yang mengkhususkan diri dalam obat-obatan inhalasi untuk kondisi seperti asma tidak layak.
"Terus terang, tidak ada dan tidak ada yang akan menghentikan kami dalam transformasi kami untuk meninggalkan rokok," pungkas Olczak.
(sef/sef)