Kasus Baru Covid di RI Turun, IHSG Bersemangat di Zona Hijau

Putra, CNBC Indonesia
Selasa, 27/07/2021 09:21 WIB
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di awal perdagangan dengan apresiasi 0,24% ke level 6.120,92. Selang 15 menit IHSG masih menghijau 0,36% ke level 6.130,55 pada perdagangan Selasa (27/7/21) di tengah melandainyaa pertambahan harian kasus Covid-19 di Indonesia.

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 1,7 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 50 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) sebesar Rp 55 miliar dan PT AKR Corporindo Tbk (BMRI) Rp 5 miliar.


Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang dilego Rp 24 miliar dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang dijual Rp 7 miliar.

Kasus baru harian Covid-19 melandai di angka 28.228 per Senin (26/7/2021), sehingga total ada 3,194 juta kasus Covid-19 di Tanah Air. Kasus harian ini merupakan yang terendah dalam 3 minggu terakhir.

Kasus kematian bertambah 1.487 orang sehari menjadi 84.766 kasus, kesembuhan bertambah 40.374 menjadi 2,549 orang, dan kasus aktif turun menjadi 560.275. Kasus aktif merupakan pasien yang masih menjalani isolasi mandiri ataupun perawatan di rumah sakit hingga saat ini.

Dari luar negeri, ada baiknya kita memantau tensi hubungan AS dan China.Saat ini, pejabat kedua Negara dengan perekonomian terbesar dunia tersebut sedang bertemu di Tianjin, pinggiran Beijing untuk membahas hubungan kedua negara.

Keduanya tengah melakukan pembicaraan seputar penangkapan direktur keuangan Huawei dan sanksi terhadap perusahaan, pejabat, dan mahasiswa China. Namun, pejabat Negeri Panda tersebut telah mengatakan bahwa hubungan kedua negara berada di ujung kebuntuan dan menghadapi kesulitan yang serius.

"Secara fundamental, penyebabnya adalah beberapa orang Amerika menggambarkan China sebagai musuh dalam benaknya," tutur Menteri Luar Negeri China Xie Feng sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.

Sejauh ini, China membalas dengan mengetatkan aturan perusahaan digital mereka yang terdaftar di bursa negara Barat. Terbaru, pada Jumat pekan lalu Beijing melarang investasi asing di sektor pendidikan, serta mengetatkan aturan di perusahaan teknologi dan properti.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Kocok Ulang Anggaran, Dana Investor Jumbo Lari Kemana?