Analisis Teknikal

Butuh Suntikan Tenaga! IHSG Sesi 2 Masih Malas Naik

Putra, CNBC Indonesia
26 July 2021 12:53
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Senin (19/7/2021) (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan sesi pertama Senin (26/7/2021), menafikan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.110,179 atau tumbuh 8,5 poin (+0,14%) setelah sempat mencicipi zona merah 20 menit setelah pembukaan. Dibuka naik 0,12% ke 6.109,031, indeks acuan utama bursa ini sempat turun ke level terendahnya pada 6.091,015.

Selepas itu IHSG konsisten di teritori positif meski tak sampai kembali menyentuh level tertinggi hariannya yang dicetak tepat pukul 09:00 WIB pada 6.137,046. Sebanyak 256 saham ditutup menguat, 228 lain melemah, dan 151 sisanya flat.

Nilai transaksi bursa masih stabil, di kisaran Rp 6,5 triliun yang melibatkan 14 miliaran saham dalam transaksi sebanyak 887.000-an kali. Mayoritas investor asing hari ini memilih merealisasikan keuntungan, sehingga mencetak penjualan bersih (net sell) Rp 124,6 miliar.

Penguatan IHSG terjadi setelah pemerintah melonggarkan pembatasan aktivitas publik, meski secara resmi mengumumkan perpanjangan status PPKM Level 4. Pasar merespons positif kebijakan tersebut karena aktivitas bisnis dengan protokol ketat kini diperbolehkan dibuka.

Pasar sembako bisa beroperasi dengan protokol ketat. Selain itu usaha kecil juga boleh dibuka hingga pukul 21:00, dan warung makan atau sejenisnya diizinkan buka hingga pukul 20:00 WIB, dan boleh makan ditempat dengan protokol kesehatan ketat maksimal 20 menit per pengunjung.

Akibatnya, pasar pun optimistis penyebaran Covid-19 bakal terkendali dengan adanya perpanjangan PPKM, tetapi secara bersamaan dampaknya terhadap perekonomian dan kinerja emiten bakal terminimalisir.

Reli IHSG terjadi bahkan di tengah tren koreksi bursa Asia, di mana indeks Hang Seng Hongkong dan indeks Shenzen China memimpin dengan koreksi lebih dari 2%. Namun, indeks Nikkei Jepang masih hijau, dengan reli sebesar 1% lebih atau yang terbaik di kawasan.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas atas dengan BB yang kembali melebar maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung sideways.

Untuk mengubah tren menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 6.130. Sementara untuk mengubah tren menjadi bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 6.014.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 59 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli ataupun jenuh jual sehingga pergerakan indeks cenderung netral alias sideways.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas atas dan mulai menyempit, maka pergerakan selanjutnya cenderung terbatas. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang netral.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular