Baca 8 Informasi Penting Ini, Biar Bisa Cuan Maksimal
Jakarta, CNBC Indonesia - Di akhir pekan lalu, sejumlah emiten melaporkan kinerja perusahaan yang berakhir pada Juni 2021. Selain itu, juga terdapat rencana aksi korporasi dari beberapa perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
CNBC Indonesia telah merangkum delapan peristiwa emiten yang terjadi pada perdagangan Jumat (23/7/2021) untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan awal pekan, Senin (26/7/2021) dibuka.
1. Bos BCA Sebut 80% Transaksi Banknya Sudah Digital, ATM Turun
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan saat ini lebih dari 80% transaksi nasabahnya sudah dilakukan secara digital. Sedangkan transaksi menggunakan ATM saat ini terus mengalami penurunan.
Jahja menyebutkan saat ini nilai transaksi nasabah yang dilakukan di ATM tinggal 13% dari total transaksi yang terjadi.
"Iya betul ATM turun dan digital naik luar biasa. Digital sudah 80% lebih, ATM 13%," kata Jahja kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/7/2021).
2. Suntik' Rp 163 M, Garudafood Borong Lagi Saham Keju Prochiz
Perusahaan konsumsi milik taipan Sudhamek, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) telah menambah kepemilikan saham pada PT Mulia Boga Raya (KEJU), produsen keju dengan merek dagang Prochiz, melalui transaksi terafiliasi.
GOOD membeli 142,85 juta atau setara dengan 9,52% saham KEJU dari PT Tudung Putra Putri Jaya (TPPJ) yang juga merupakan salah satu pemegang saham pengendali GOOD dengan kepemilikan saham paling sebesar sejumlah 20,46%.
Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat ini (23/7), pembelian tersebut dilaksanakan di harga Rp 1.138 per saham, sehingga total keseluruhan pembelian saham adalah senilai Rp 162,56 miliar.
3. Cetak Laba Rp 2 T, Produsen Torabika Bagi Dividen Rp 1,1 T
Emiten konsumer, PT Mayora Indah Tbk (MYOR), membagikan dividen tunai senilai Rp 1,16 triliun untuk tahun buku 2020. Hal ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan pada Jumat (23/7/2021).
"Pemegang saham perseroan menyetujui usulan direksi untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 52 per saham," ungkap Direksi MYOR, dalam keterangannya.
Dividen tunai tersebut akan mulai dibagikan pada tanggal 13 Agustus 2021 kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada 4 Agustus 2021.
4. Permintaan Saham Bukalapak Tercatat Mencapai Rp 87 T
Perusahaan e-commerce berstatus unicorn pertama yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Bukalapak.com dikabarkan mengalami kelebihan permintaan hingga US$ 6 miliar atau setara dengan Rp 87 triliun (asumsi kurs Rp 14.500/US$) saat masa penawaran awal (bookbuilding).
Nilai tersebut setara dengan kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak empat kali dari nilai yang ditawarkan oleh perusahaan.
Melansir Reuters, tiga sumber yang mengetahui informasi tersebut mengatakan bahwa saham ini akan dilepas di harga Rp 850/saham. Nilai ini merupakan batas atas dari harga penawaran sahamnya di kisaran RP 750-Rp 850/saham.
(hps/hps)