Cetak Laba Rp 2 T, Produsen Torabika Bagi Dividen Rp 1,1 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konsumer, PT Mayora Indah Tbk (MYOR), membagikan dividen tunai senilai Rp 1,16 triliun untuk tahun buku 2020. Hal ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan pada Jumat (23/7/2021).
"Pemegang saham perseroan menyetujui usulan direksi untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 52 per saham," ungkap Direksi MYOR, dalam keterangannya.
Dividen tunai tersebut akan mulai dibagikan pada tanggal 13 Agustus 2021 kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada 4 Agustus 2021.
Seperti diketahui, pada tahun 2020, emiten bersandi MYOR ini membukukan laba bersih senilai Rp 2,06 triliun atau naik 3,51% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,99 triliun.
Sementara itu, dari sisi pendapatan, mengalami penurunan sebesar 2,2% menjadi Rp 24,5 triliun dari posisi akhir Desember 2019 senilai Rp 25,03 triliun.
Manajemen MYOR menyatakan turunnya pendapatan ini salah satunya disebabkan oleh ketidakpastian kondisi ekonomi. Ini terjadi karena dampak negatif pada pasar finansial global akibat pandemi Covid-19 yang dirasakan sepanjang 2020 lalu.
Dari sisi aset, terjadi sedikit apresiasi sebesar 3,88% menjadi Rp 19,77 triliun pada tahun 2020, dari posisi yang sama tahun 2019 senilai Rp 19,03 triliun.
Aset lancar tercatat Rp 12,83 triliun meningkat sedikit dari Rp 12,77 triliun, sedangkan untuk aset tidak lancar mengalami kenaikan 10,81% menjadi Rp 6,94 triliun dari sebelumnya hanya Rp 6,26 triliun.
Di pos liabilitas terjadi depresiasi 6,79% menjadi sebesar Rp 8,5 triliun, dari posisi tahun 2019 dengan jumlah Rp 9,12 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat senilai Rp 3,47 triliun dan liabilitas jangka panjang mencapai Rp 5,03 triliun.
Untuk ekuitas di akhir 2020 ditutup pada posisi Rp 11,27 triliun, mengalami apresiasi 13,72% dari Rp 9,91 triliun pada tahun sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat ini, harga saham emiten produsen kopi Torabika ini terpantau melemah 2,18% ke level Rp 2240 per saham. Sejak awal tahun, saham perseroan masih terkoreksi 17,34% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 50,08 triliun.
(tas/tas)