Bak 'Satpol PP', Kenaikan Kasus Covid-19 Bubarkan Pesta IHSG

Putra, CNBC Indonesia
23 July 2021 15:34
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Senin (19/7/2021) (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan depresiasi 0,58% ke level 6.101,69 pada perdagangan akhir pekan (23/7/21) setelah terbang tinggi pada perdagangan kemarin. Koreksi hari ini terjadi di tengah kembali naiknya kasus Covid-19 di dalam negeri.

Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 12,3 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 204 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar Rp 107 miliar dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 55 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego Rp 183 miliar dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang dijual Rp 66 miliar.

Kasus penyakit virus corona (Covid-19) kembali mencatat kenaikan signifikan, setelah menunjukkan tren menurun dalam 6 hari sebelumnya. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus baru pada hari ini Rabu (21/7/2021) bertambah 49.509 pasien, naik dari hari sebelumnya sebanyak 33.772 orang, yang merupakan yang terendah sejak 6 Juli.

Kenaikan tersebut tentunya membuat pelaku pasar was-was, sebab jika kembali menanjak maka rencana pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 dan 4 pada 26 Juli mendatang bisa jadi batal.

Hal tersebut tentunya menjadi kabar buruk, perekonomian Indonesia berisiko merosot lagi. Apalagi Bank Indonesia (BI) kemarin memangkas proyeksi produk domestik bruto (PDB) tahun ini.

BI memproyeksi PDB RI akan berada di kisaran 3,5%-4,3% lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 4,1-5,1%.

Selanjutnya, Negeri Paman Sam Amerika Serikat juga akan melaporkan data PMI manufaktur per Juli 2021 pada pukul 20.45 WIB. Pada Juni lalu, PMI manufaktur AS berada di 62,1 sama seperti posisi Mei--yang merupakan posisi sepanjang masa--di angka 62,1.

Menurut amatan Tradingeconomics, posisi PMI manufaktur AS pada Juni-Mei lalu menunjukkan peningkatan yang signifikan, yang merupakan terkuat sejak pengumpulan data dimulai pada Mei 2007, menyusul pelonggaran pembatasan Covid-19.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular