
Pantas Ramai-ramai Bikin Bank Digital, ATM Ditinggal Nasabah!

Tren pergeseran penggunaan ke transaksi digital terus terjadi. Saat ini bahkan transaksi nasabah pun mulai meninggalkan ATM dan beralih menggunakan aplikasi yang disediakan masing-masing bank.
Direktur Treasury & International Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Panji Irawan mengatakan saat ini nasabah tak lagi mengandalkan ATM untuk melakukan transaksi, setidaknya hal itu terjadi di Bank Mandiri.
"Tren menunjukkan behaviour tak lagi menggunakan ATM, nasabah nyaman menggunakan aplikasi online," kata Panji kepada CNBC Indonesia dalam forum Economic Update, di Jakarta, Kamis (22/7/2021).
Bank Mandiri mencatat pada kuartal pertama 2021, transaksi di ATM sebesar Rp 200 triliun lebih kecil dari transaksi di aplikasi yang mencapai Rp 341 triliun.
Menurutnya, ini adalah salah satu tren yang dipercepat karena adanya pandemi. Masyarakat yang tetap di rumah memiliki pola yang berubah. Untuk itu, Bank Mandiri tak hanya berinvestasi untuk aplikasi.
Meski begitu, sebagai upaya terus meningkatkan kenyamanan nasabah, Bank Mandiri telah menarik sebanyak 5.000 ATM yang berusia tua. Sehingga saat ini, ATM yang tersedia dan dimiliki oleh Bank Mandiri memiliki performa yang mumpuni karena usianya yang masih muda.
Sebelumnya OJK sudah merilis roadmap (peta jalan) pengembangan perbankan nasional 2020-2025, yang mengatur soal digitalisasi perbankan.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat menjelaskan terkait peta jalan tersebut, pandemi telah mendorong transaksi dan layanan keuangan secara digital dan virtual di Indonesia.
Perkembangan tersebut mendorong otoritas pengawas keuangan untuk mempercepat transformasi digitalisasi perbankan Indonesia, menempatkannya sebagai prioritas terpenting kedua yang harus dijalankan dalam peta pengembangan industri.
"Kondisi ini menuntut adanya transformasi struktural, antara lain melalui akselerasi layanan digital. Dengan hal tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperkuat oleh bank, baik jangka pendek, melakukan konsolidasi atau jangka panjang transformasi struktural," tuturnya beberapa waktu lalu.
Roadmap tersebut menurut Teguh bisa menjadi pijakan pengembangan ekosistem perbankan, serta memberikan arah mengatasi tantangan perbankan ke depan sehingga bisa berkontribusi optimal terhadap perekonomian nasional.
(tas/tas)[Gambas:Video CNBC]
