Internasional

Siapa di Balik Obat Terapi Covid Delta 'Ronapreve' di Jepang?

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
22 July 2021 09:09
Dok. Roche
Foto: Dok. Roche

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa farmasi Swiss Roche menyatakan pada Selasa lalu (20/7) bahwa pemerintah Jepang telah menjadi negara pertama di dunia yang sepenuhnya menyetujui pengobatan antibodi Ronapreve untuk pasien yang terkena Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

Dilansir Channel News Asia (CNA), persetujuan ini diperoleh dari hasil uji coba fase 3 yang menemukan bahwa antibody cocktail Renopreve secara signifikan mampu mengurangi kemungkinan pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau sedang berkembang menjadi penyakit serius yang mengharuskan rawat inap atau bahkan menyebabkan kematian.

Dalam pernyataan resmi Roche, disebutkan bahwa Ronapreve, obat yang dikembangkan Roche, bekerja sama dengan perusahaan biotek AS Regeneron, telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Jepang.

Pernyataan resmi ini juga membenarkan bahwa Jepang menjadi negara pertama yang melakukannya.

"Ronapreve telah terbukti meningkatkan [peluang] bertahan hidup pada pasien Covid-19 berisiko tinggi yang tidak dirawat di rumah sakit dengan mengurangi risiko rawat inap dan kematian," kata Kepala Petugas Medis dan Kepala Pengembangan Produk Roche, Levi Garraway, dalam sebuah pernyataan, dikutip Kamis (22/7).

"Kemampuannya untuk mempertahankan aktivitas melawan varian yang muncul, termasuk varian Delta, telah terlihat dalam studi praklinis," katanya.

Roche mengatakan uji coba fase 3 Ronapreve telah menunjukkan bahwa pasien berisiko tinggi yang tidak dirawat di rumah sakit yang diobati dengan obat tersebut mengalami penurunan 70% terhadap potensi rawat inap dan kematian.

Pihak Roche juga menyatakan, obat terapi itu juga mempersingkat periode penyakit simtomatik selama 4 hari. Roche menambahkan bahwa uji coba fase 1 telah menunjukkan keamanan dan tolerabilitas obat di antara penduduk Jepang.

Di luar Jepang, kombinasi antibodi telah diizinkan untuk penggunaan darurat atau sementara di sejumlah negara dan wilayah, termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat, India, Swiss, dan Kanada, kata Roche.

Campuran tersebut saat ini sedang ditinjau oleh European Medicines Agency, yang telah memberikan penggunaannya sebagai pilihan pengobatan untuk pasien Covid-19 yang tidak memerlukan oksigen, tetapi berisiko tinggi terkena penyakit parah.

Lantas dengan direstuinya Renopreve, siapa di balik Roche ini?

NEXT: Mengenal Siapa Investor Roche

F. Hoffmann-La Roche AG atau umumnya dikenal sebagai Roche, adalah perusahaan perawatan kesehatan multinasional asal Swiss yang beroperasi di seluruh dunia di bawah dua divisi: Farmasi dan Diagnostik.

Berkantor pusat Basel, Roche adalah salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia dan juga penyedia perawatan kanker terkemuka di dunia.

Roche merupakan perusahaan farmasi pertama yang menciptakan dan memproduksi massal vitamin C artifisial yang disintesis dengan merek dagang Redoxon. Merek ini sekarang dimiliki oleh perusahaan farmasi Jerman Bayer dan dijual di banyak negara.

Berdasarkan laporan keuangan tahun 2020, pemegang saham perusahaan yang didirikan oleh Fritz Hoffmann-La Roche pada tahun 1896 ini adalah Roche Holding Ltd, Maja Oeri, Novartis Holding AG dan sebagian kepemilikan publik.

Roche Holding Ltd merupakan perusahaan keturunan keluarga Hoffmann dan Oeri memegang lebih dari separuh saham dengan hak suara (sekelompok keturunan keluarga Hoffmann dan Oeri memegang total 45,01% saham).

Sementara itu, Maja Oeri yang sebelumnya merupakan anggota kelompok tersebut memegang 5,05% saham secara individu, sedangkan Novartis yang juga merupakan perusahaan farmasi asal Swiss memegang sepertiga (33,33%) saham perusahaan ini.

Roche Holding AG merupakan perusahaan publik yang diperdagangkan di bursa Swiss (SIX Swiss Exchange/SWX) dengan kode ticker RO. Perusahaan memiliki kapitalisasi pasar sebesar CHF (franc Swiss) 311,14 miliar atau setara dengan Rp 4.906 triliun (kurs Rp 15.770/frans Swiss).

Perusahaan ini juga mengendalikan perusahaan bioteknologi AS Genentech, yang merupakan afiliasi yang sepenuhnya dimiliki Roche.

Selain itu Roche juga menguasai perusahaan bioteknologi Jepang Chugai Pharmaceuticals, serta perusahaan Ventana dan Foundation Medicine yang berbasis di Amerika Serikat.

Lapkeu Roche 2020Foto: Lapkeu Roche 2020
Lapkeu Roche 2020

Sepanjang tahun 2020, Roche berhasil membukukan pendapatan sebesar CHF 60,34 miliar (Rp 951,56 triliun), turun 5% dari pendapatan tahun 2019 sebesar CHF 63,75 miliar (Rp 1.005 triliun).

Meskipun demikian laba bersih Roche tercatat naik 7% menjadi CHF 14,29 miliar (Rp 225,35 triliun) dari tahun 2019 di angka CHF 13,49 miliar (Rp 212,73 triliun), dengan total aset mencapai CHF 86,14 miliar (Rp 13,26 triliun).

Salah satu publikasi online proclinical.com menempatkan Roche sebagai perusahaan farmasi terbesar berdasarkan pendapatan jika dihitung dari segmen farmasi saja, berada di atas Pfizer serta Johnson & Johnson.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular