
Siapa di Balik Obat Terapi Covid Delta 'Ronapreve' di Jepang?

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa farmasi Swiss Roche menyatakan pada Selasa lalu (20/7) bahwa pemerintah Jepang telah menjadi negara pertama di dunia yang sepenuhnya menyetujui pengobatan antibodi Ronapreve untuk pasien yang terkena Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.
Dilansir Channel News Asia (CNA), persetujuan ini diperoleh dari hasil uji coba fase 3 yang menemukan bahwa antibody cocktail Renopreve secara signifikan mampu mengurangi kemungkinan pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau sedang berkembang menjadi penyakit serius yang mengharuskan rawat inap atau bahkan menyebabkan kematian.
Dalam pernyataan resmi Roche, disebutkan bahwa Ronapreve, obat yang dikembangkan Roche, bekerja sama dengan perusahaan biotek AS Regeneron, telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Jepang.
Pernyataan resmi ini juga membenarkan bahwa Jepang menjadi negara pertama yang melakukannya.
"Ronapreve telah terbukti meningkatkan [peluang] bertahan hidup pada pasien Covid-19 berisiko tinggi yang tidak dirawat di rumah sakit dengan mengurangi risiko rawat inap dan kematian," kata Kepala Petugas Medis dan Kepala Pengembangan Produk Roche, Levi Garraway, dalam sebuah pernyataan, dikutip Kamis (22/7).
"Kemampuannya untuk mempertahankan aktivitas melawan varian yang muncul, termasuk varian Delta, telah terlihat dalam studi praklinis," katanya.
Roche mengatakan uji coba fase 3 Ronapreve telah menunjukkan bahwa pasien berisiko tinggi yang tidak dirawat di rumah sakit yang diobati dengan obat tersebut mengalami penurunan 70% terhadap potensi rawat inap dan kematian.
Pihak Roche juga menyatakan, obat terapi itu juga mempersingkat periode penyakit simtomatik selama 4 hari. Roche menambahkan bahwa uji coba fase 1 telah menunjukkan keamanan dan tolerabilitas obat di antara penduduk Jepang.
Di luar Jepang, kombinasi antibodi telah diizinkan untuk penggunaan darurat atau sementara di sejumlah negara dan wilayah, termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat, India, Swiss, dan Kanada, kata Roche.
Campuran tersebut saat ini sedang ditinjau oleh European Medicines Agency, yang telah memberikan penggunaannya sebagai pilihan pengobatan untuk pasien Covid-19 yang tidak memerlukan oksigen, tetapi berisiko tinggi terkena penyakit parah.
Lantas dengan direstuinya Renopreve, siapa di balik Roche ini?
NEXT: Mengenal Siapa Investor Roche
